REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu stand di acara Indonesia Fashion Week (IFW) 2015 mengangkat tema batik warisan “Arts and Heritage”. Stand tersebut memamerkan batik-batik yang 100 persen batik tulis halus.
Salah seorang pemilik stand Batik Warisan, Alfin (37 tahun) mengatakan IFW 2015 merupakan kali pertama dirinya membuka stand di acara ini. Dia mengatakan acara ini sangat luar biasa dan ini merupakan kesempatan bagi dirinya untuk memperkenalkan koleksi batik tulis yang dimilikinya kepada para pengunjung IFW 2015.
Dia mengatakan koleksi batik yang dimilikinya merupakan batik kuno, sesuai dengan tema yang diusung olehnya “Arts and Heritage”. Dia tidak hanya memamerkan batik dari satu daerah saja, melainkan juga memamerkan koleksinya dari seluruh wilayah di Indonesia.
“Dari mulai Cirebon, Pekalongan, Pesisir, semua dari daerah Indonesia,” kata Alfin.
Semua koleksi batiknya merupakan batik tulis yang diproduksi di Pekalongan, Jawa Tengah dan didesain sendiri oleh Hengki. Dia mengatakan sangat anti dengan batik printing, karena menurutnya mereka merupakan orang-orang batik, orang-orang Indonesia yang harus melestarikan batik tulis.
“Siapa lagi kalau bukan kita-kita yang muda melestarikan budaya Indonesia,” tambahnya.
Batik tidak hanya merupakan budaya saja, tetapi batik juga sebagai tren dunia internasional. Oleh karena itu dia ingin mengembangkan batik Indonesia agar lebih dikenal luas masyarakat internasional.