Kamis 26 Feb 2015 21:07 WIB

Ivan Gunawan Luncurkan Koleksi yang Terinspirasi Jatuhnya Air Asia

Rep: MG02/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Ivan Gunawan
Foto: Republika
Ivan Gunawan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Desainer mode Indonesia, Ivan Gunawan meluncurkan koleksi tetbarunya di ajang Indonesia Fashion Week (IFW) 2015. Koleksi tersebut, menurut Ivan, terinspirasi dari ketakutannya saat menaiki pesawat akibat pemberitaan tentang jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 beberapa waktu lalu.

“Jadi semenjak jatuhnya pesawat airasia kemarin, saya jadi fobia naik pesawat jadi itu berwal dari rasa ketakutan saya ketika naik pesawat,” ujar Ivan Gunawan saat konferensi pers koleksi terbarunya di Jakarta, Kamis (26/2).

Dalam koleksi terbaru  yang diberi nama “Thalassa” itu Ivan membuat 28 pakaian, yang 8 diantaranya adalah pakaian pria. Nama “Thalassa” sendiri diambil dari bahasa Yunani yang berati mother of sea. “Thalassa ini juga dipercaya sebagai istri dari penguasa laut, Poseidon,” ungkap Ivan.

Uniknya, menurut Ivan, koleksi ini adalah rancangan pertamanya yang ia buat diatas pesawat. Keseluruhan rancangan ini hanya dibuat dalam waktu 1,5 jam dalam perjalanannya dari Jakarta menuju Medan.

Ia menambahkan ketakutannya saat menaiki pesawat itu pada akhirnya malah membuatnya penasaran dengan apa yang ada di dalam laut. Kemudian penasaran dan takutnya di atasa pesawat iya melihat awan-awan dan laut yang kemudian Ia tuangkan kedalam bentuk gambar.

Koleksi “Thalassa” Ivan Gunawan dibuat sekitar 3 bulan. Dari awal rancangan, proses produksi, hingga diluncurkan dalam acara IFW 2015. Koleksinya didominasi oleh palet warna abu-abu dan hijau. Selain itu juga menggunakan detail-detail mutiara, kristal, dan bulu.

“Kalau laut biasanya digambarkan biru, saya melihatnya abu-abu karena kalau kita diving kedalam laut itu kan yang terlihat warnanya abu-abu,” ujar Ivan.

Pada koleksi ini Ivan ingin menggambarkan sosok goddest look dengan nuansa yang lebih modern. Keinginan itu kemudian ia tuangkan kedalam potongan pakaian yang lebih banyak bersifat asimetris dan gaun-gaun panjang menjuntai.

“Di koleksi ini ada ketakutan ada harapan dan ada garis-garis yang saya tonjolkan,” jelas Ivan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement