Selasa 10 Feb 2015 17:41 WIB
Keuangan

Memilih Jenis Investasi, Emas atau Dolar?

.
Foto: Republika/Prayogi
.

REPUBLIKA.CO.ID, Saya Momo, umur 24 tahun. Saya sekarang sedang melanjutkan pendidikan S2 di Jakarta. Saat ini saya memiliki tabungan kurang lebih Rp 130 juta. Tabungan itu saya dapat dari menabung selama 7 tahun, dari SMA kelas 3 juga menabung uang jajan dan uang bulanan. Selepas kuliah saya bekerja kantoran dengan gaji Rp 3 juta.

Sekarang saya masih tinggal bersama orang tua, tidak punya cicilan atau utang, dan tidak memiliki penghasilan tetap karena bekerja sebagai programmer lepas.

Bagaimana sebaiknya saya mengatur keuangan? Investasi apa yang cocok? Sebaiknya investasi emas atau dolar? Terima kasih sebelumnya.

Momo

Jawaban WF 19

Momo yang baik, selamat Anda sudah mulai menyadari akan pentingnya investasi. Karena banyak orang tahu dan paham, tetapi tidak banyak yang mempraktikkannya.

Investasilah yang akan mengantarkan Anda menuju pulau impian keuangan masa depan dan sejahtera.

Sebelum berbicara investasi, cara mengatur keuangan bagi mereka yang memiliki penghasilan tidak pasti, seperti Anda freelance programmer, adalah dengan CUKUP dan MENCUKUPKAN pengeluaran Anda.

Dalam ketidakpastian penghasilan, kadang besar dan kecil, Anda harus mematok berapa riilnya pengeluaran bulanan Anda. Misalnya Anda mematok di angka Rp 3 juta, maka tiap bulan selama setahun Anda harus secara konsisten untuk disiplin mengeluarkan uang sebesar Rp 3 juta.

Jadi jika bulan ini Anda mendapat penghasilan dari proyek sebagai freelance programmer sebesar Rp 5 juta, bulan depan Rp 0 dan bulan depannya lagi Rp 10 juta, maka setiap bulan, Anda harus MENYISIHKAN, bukan menyisakan Rp 3 juta sebagai basis pengeluaran bulanan Anda. Begitupun seterusnya hingga Anda memiliki penghasilan rutin bulanan.

Di saat yang bersamaan, Anda juga harus menyiapkan dana darurat sebagai dana jaga-jaga dikala dalam beberapa bulan ke depan, Anda belum punya penghasilan.  Minimal sekali untuk Anda yang masih single sebesar 3 kali pengeluaran bulanan Anda.

Profesi sebagai freelance programmer merupakan langkah awal menjadi self employee profesional layaknya dokter dan pengacara, hingga nantinya Anda memiliki sistem bisnis sendiri dengan mempekerjakan karyawan Anda.

Kembali ke pertanyaan Anda, investasi apa yang cocok?

Sedikitnya ada lima hal yang harus Anda jawab sebelum memutuskan sebuah investasi.

1.    Asumsi inflasi

Jika pemerintah mengatakan inflasi tahun lalu berkisar 6-8 persen, Anda harus tetap menggunakan inflasi riil 10-12 persen.  Jika penggunaannya untuk dana pendidikan, maka  Anda tetap menggunakan 15-20 persen.

Secara sederhana ketika harga BBM naik, semua barang ikut naik, tetapi ketika harga BBM turun, tidak semua harga barang ikut otomatis turun. Nominal uang Anda bersifat tetap, tetapi daya beli atau nilainya selalu menurun dari waktu ke waktu.

2.    Target besaran dana

Setiap tujuan pastilah membutuhkan besaran dana yang akan di capai.  Misalnya Anda ingin memiliki dana sebesar Rp 100 juta, itu adalah target yang Anda canangkan dari sekarang.  Itulah yang menjadi tujuan dari mimpi keuangan Anda. Tanpa adanya target besaran dana, Anda tidak akan tahu mulai dari mana dan naik kendaraan investasi apa untuk mencapainya.

3.    Target waktu pemakaian dana

Yang tidak kalah pentingnya adalah kapan Anda akan menggunakan dana Investasi Anda tersebut, tahun depan, 5 tahun lagi atau 10 tahun lagi.  Horizon waktu akan berpengaruh terhadap resiko imbal hasil.

4.    Jangka waktu investasi yang tersisa

Jika Anda merencanakan akan menggunakan dananya 10 tahun lagi sementara di tahun ke-tujuh, Anda merubahnya di tahun ke enam, berarti ada 1 tahun tersisa sebelum Anda menggunakan dana investasi tersebut. Untuk itu perlunya review target pencapaian investasi setiap tahun sebagai langkah antisipasi menyeluruh terhadap mimpi keuangan Anda.

5.    Asumsi imbal hasil investasi dana di instrumen pilihan dan profil risiko Anda

Rumus umum investasi adalah high risk, high return, semakin tinggi sebuah imbal hasil yang di dapatkan, maka semakin tinggi juga risikonya. Itulah yang menjadi poinnya, mau dibawa atau diletakkan di mana uang Anda?

Yang tidak kalah pentingnya, seberapa siap Anda kehilangan uang investasi Anda, ini berarti termasuk tipe apa Anda?

Apakah konservatif, moderat atau agresif.

Lantas pertanyaan Anda, apakah dolar atau emas sebagai kendaraan investasi Anda? Valuta asing manapun, dolar, euro atau poundsterling sekalipun akan tetap terkena inflasi.  Karena perbandingnya adalah daya beli terhadap barang yang ada di negara tersebut.

Tetapi sisi positifnya ketika Anda menabung atau berinvestasi di valuta asing tersebut, selagi tidak ada devaluasi, nominalnya akan tetap seperti ketika Anda membelinya pertama kali.

Jika 1 dolar AS akan tetap 1 dolar AS, beda jika Anda menabung atau berinvestasi di uang rupiah.  Anda harus mengubahnya terlebih dahulu ke dalam bentuk dolar AS. Untuk itulah bagi yang memiliki mimpi keuangan seperti ingin sekolah lagi di luar negeri atau ingin liburan di luar negeri, memiliki uang dalam bentuk negara yang akan dituju, akan lebih baik menabung atau investasi di mata uang tersebut merupakan langkah bijak.

Bagaimana dengan emas?

Selain sebagai hedging, emas juga bisa dijadikan alat investasi untuk jangka menengah dan panjang. Apapun yang Anda pilih nantinya, kembali ke 5 pertanyaan di atas. Yaitu, Asumsi inflasi, Target besaran dana, Target waktu pemakaian dana, Jangka waktu investasi yang tersisa, Asumsi imbal hasil investasi dana di instrumen pilihan dan Profil risiko Anda.

Karena secara usia, Anda masih terbilang muda, maka strategi investasi yang paling cocok adalah :

1.    DCA (dollar cost averaging)

DCA adalah Strategi berinvestasi rutin tanpa memperhatikan fluktuasi pasar dengan tujuan bisa mendapatkan harga rata-rata pembelian yang rendah. Jika hari ini harga emas turun, maka saat inilah Anda berinvestasi, ketika harga emas naik, saat ini juga Anda berinvestasi.

Pasar tetap berjalan dengan dinamika naik turunnya, tetapi Anda tetap melakukan investasi dengan menyisihkan sebagian dari penghasilan Anda.

2.    LI (Lumpsump  Investment)

LI adalah Strategi berinvestasi sekaligus atau di waktu-waktu tertentu memanfaatkan momentum pasar. Jika di DCA Anda hanya memerlukan DISIPLIN, sementara di LI Anda harus punya dana yang lebih agar Investasi Anda menjadi OPTIMAL.

Yang tidak kala pentingya, di LI Anda harus tahu jenis instrumen investasinya dan kapan saat yang tepat Anda membelinya.

Jadi selain di valuta asing dan emas, dua strategi di atas, bisa Anda terapkan di instrumen lainnya seperti reksadana, saham dan sebagainya.

Berikut 5 TIPS mengatur keuangan dan membangun kesejahteraan dengan investasi :

1. Naikkan pendapatan (setelah naik dari yang sekarang, pertahankan dan terus tingkatkan dari waktu ke waktu).

2. Menabung (selalu SISIHKAN di awal, bukan disisakan misal 20 persen, lakukan konsisten berapapun income Anda).

3. Investasi (setelah punya uang dari hasil menabung, selalu investasikan dalam spektrum jangka panjang).

4. Hiduplah semurah mungkin (sembari investasi berjalan, hemat bukan pelit) hingga Anda sudah menjadi sejahtera.

5. Menikmati dengan rasa syukur, karena kesejahteraan yang Anda miliki hanyalah amanah dari Sang Maha Pencipta.

Selamat Mengatur keuangan dan investasi menuju sejahtera!

Kolom ini diasuh oleh WealthFlow 19 Technology Inc.,Motivation, Financial & Business Advisory (Lembaga Motivasi dan Perencana Keuangan Independen berbasis Sosial-Spiritual Komunitas). Pertanyaan kirim ke email : [email protected]  SMS 0815 1999 4916.

twitter.com/h4r1soulputra

www.p3kcheckup.com

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement