Kamis 05 Feb 2015 21:17 WIB

Menurut Nielsen, Orang Indonesia Yakin Kerjaannya akan Makin Baik

Dalam bidang pekerjaan, Nielsen menemukan Indonesia merupakan negara kedua yang paling optimis pada lapangan pekerjaan.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Dalam bidang pekerjaan, Nielsen menemukan Indonesia merupakan negara kedua yang paling optimis pada lapangan pekerjaan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Lembaga riset global Nielsen menyebutkan bahwa masyarakat Indonesia optimistis dengan prospek pekerjaan yang semakin baik hingga 12 bulan ke depan.

Managing Director Nielsen Indonesia Agus Nurudin di Jakarta, Kamis (5/2), mengatakan hal itu tercermin hasil riset yang dilakukan Nielsen. Bahwa dari 73 persen responden di seluruh Indonesia mengatakan hal tersebut.

"Pada Q4/2014 secara global Indonesia merupakan negara kedua yang paling optimis pada lapangan pekerjaan. Tujuh dari 10 responden yakin akan berjalan dengan baik," kata Sedangkan pada urutan pertama terkait riset optimisme lapangan pekerjaan, diperoleh India dengan total 82 persen responden yang optimis.

Menurut Agus, perbedaan tingkat optimisme Indonesia dengan negara lainnya terletak pada ekspektasi pekerjaan yang akan diperoleh oleh masyarakat secara umum. Jika dibandingkan dengan negara-negara maju di Asia seperti Jepang atau Korea Selatan, indeks mereka jauh lebih rendah dengan kisaran di bawah 25 persen.

"Mereka rendah karena persaingan di sana sangat keras. Masyarakatnya pun punya proyeksi bekerja ke luar negeri, sedangkan Indonesia masih fokus pada lapangan kerja di sini (dalam negeri)," katanya menjelaskan.

Hasil riset yang diperoleh Nielsen pada Q4/2014 tersebut menunjukan penurunan dibandingkan kuartal sebelumnya, yaitu Q1 77 persen, Q2 76 persen, dan Q3 80 persen. Secara keseluruhan bidang riset, Indeks kepercayaan konsumen Indonesia menduduki peringkat kedua bersama dengan Filipina dengan skor 120 berdasarkan hasil riset Nielsen Global Survey pada Q4 2014.

"Walaupun pada kuartal ke-4 ada penurunan harga BBM, namun secara umum tingkat keyakinan konsumen di Indonesia relatif tetap stabil," kata Agus.

Riset yang diambil dari 502 responden di seluruh Indonesia tersebut berfokus pada sentimen konsumen dan kepercayaan ekonomi, pola pengeluaran dan tabungan, serta perhatian utama dan kebiasaan belanja.

"Dari riset ini kita bisa tahu seberapa besar kepercayaan konsumen terhadap sektor ekonomi atau finansial. Termasuk melihat bagaimana respon dan perkiraan perilaku masyarakat ketika menghadapi situasi ekonomi yang berubah," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement