Kamis 05 Feb 2015 09:55 WIB

Mencuci Jins dengan Mesin, Benar atau Salah?

Pakaian berbahan denim atau jins.
Foto: pixabay
Pakaian berbahan denim atau jins.

REPUBLIKA.CO.ID, Bagi Anda yang sering mengenakan denim, pasti memiliki pemahaman bahwa bahan jins relatif tak bisa hancur. Akibatnya, jins minim dirawat. Padahal sebenarnya perawatan pakaian berbahan denim atau jins cukup rumit.

Berikut sejumlah cara yang bisa merusak jins kesayangan Anda.

Mencuci jins terlalu sering

Para ahli menyarankan jangan mencuci denim baru setidaknya hingga 4 sampai 6 bulan! Setelah itu, Anda harus mencucinya sesedikit mungkin. Jorok? Masukkan ke dalam freezer untuk membunuh bakteria.

Jins kepanjangan

Hal itu menyebabkan keliman berjumbai yang menyebalkan. Benar, penampilan bisa jadi trendi, namun aturannya jins dipakai bukan untuk acara formal.

Dicuci tidak dengan tangan

Mesin cuci tak hanya mengganggu pigmentasi dan membuat pendarahan warna, namun gerakan berguling dapat menarik bahan kain. Mencuci dengan tangan memang sulit, namun Anda bisa mengenakan jins kesayangan jauh lebih lama karenanya. Jika Anda terlalu malas dan ingin menggunakan mesin cuci, ingat, semakin baru jins Anda maka putarannya harus lebih halus. Cuci dengan air dingin dan gunakan deterjen penjaga warna.

Menggunakan pengering

Kita semua tahu denim akan semakin longgar jika sering dipakai,  sehingga kita selalu tergoda untuk mengeringkannya di pengering sehingga jins bisa kembali ketat saat dipakai.

"Itu sangat salah! Hal itu akan merusak serat denim," kata Francine Rabinovich, penemu Denim Therapy. Mengangin-anginkan jins dengan menggantungnya pada bagian ikat pinggang adalah cara yang baik agar jins tak kisut.

Tidak diuap

Ketimbang mencuci jins, lebih baik uapi jins Anda, itu tak hanya menghaluskan lipatan tapi juga membantu menghilangkan bau tidak sedap.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement