Kamis 15 Jan 2015 15:21 WIB

Waspada! Perceraian Tingkatkan Risiko Kesehatan

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Winda Destiana Putri
Perceraian (Ilustrasi)
Foto: The Guardian
Perceraian (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para peneliti dari University of Chicago dan Johns Hopkins University di Amerika Serikat menemukan orang-orang yang bercerai memiliki 20 persen kondisi kesehatan kronis, seperti penyakit jantung, diabetes atau kanker, dibandingkan dengan mereka yang masih menikah.

Menurut penulis penelitian, Linda Waite dan Mary Hughes, kesehatan setelah menikah itu bagaikan saham dimana pasangan terus meningkatkan gaya hidup sehatnya.

"Jika pernikahan itu gagal, maka 'saham' kesehatan itu terpukul dan akhirnya menurun," kata Waite dan Hughes, dilansir dari Body and Soul, Kamis (15/1). Meski demikian ada banyak cara untuk membentengi kesehatan Anda selama proses perceraian dan Anda bisa keluar dari masa sulit ini. Bagaimana caranya?

Kurangi konflik

Semakin besar konflik perceraian Anda, semakin besar kemungkinan masalah kesehatan fisik atau mental. Jadi, penting bagi pasangan untuk menyepakati pengaturan keuangan dan hak asuh anak sedari awal.

Hindari perusak kesehatan

Banyak dari kita yang beralih ke rokok, obat-obatan, alkohol ketika melewati proses perceraian ini. Mereka mengonsumsinya untuk meredam rasa sakit dan mengalihkan perhatian. Sebaiknya Anda meminta bantuan konselor profesional, berjalan-jalan dengan keluarga, atau melakukan hobi yang Anda suka.

Cintai pekerjaan

Jika Anda adalah wanita sedang bekerja, maka jangan sampai perceraian mengganggu profesionalitas Anda. Sebuah studi di Swedia menunjukkan wanita sehat adalah mereka yang berhasil menyeimbangkan kegiatan di tempat kerja dengan di luar pekerjaannya, termasuk keluarga dan waktu luang.

Perhatikan kesehatan sendiri

Setelah menikah, istri biasanya lebih waspada terhadap kesehatan suaminya ketimbang kesehatannya sendiri. Mereka selalu memantau perilaku kesehatan suami mereka, seperti kebiasaan makan, alkohol, rokok, penggunaan narkoba, hingga pola tidur. Sudah waktunya wanita bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri. Jadwalkan kunjungan rutin ke dokter, dokter gigi, dokter mata, dan sebagainya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement