Rabu 14 Jan 2015 12:49 WIB

ANTV Sebut Serial 'Abad Kejayaan' Raih Respons Tinggi Pemirsa

Poster serial 'King Suleiman'
Foto: ist
Poster serial 'King Suleiman'

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Stasiun televisi ANTV menyatakan serial "Abad Kejayaan" yang sebelumnya diberi judul "King Suleiman" mendapat respons tinggi masyarakat.

Di pekan ketiga penayangan, berdasarkan riset Nielsen, serial tersebut berhasil meraih share rata-rata sebesar 17.6 persen. Hal itu membuat cerita drama dengan latar belakang Kerjaan Ottoman ini menjadi program teratas pada jam tayangnya.

"Di media sosial, tayangan ini  juga mendapat perhatian dengan berbagai komentar yang menunjukkan ketertarikannya terhadap drama dan konflik, serta  tokoh Ibrahim yang dikisahkan menjadi orang kepercayaan sang raja," ujar Nugroho Agung Prasetyo selaku Corporate Communications Manager ANTV, Rabu (14/1) di Jakarta.

Kendati demikian Agung tidak menampik kalau awalnya serial ini mendapat respons yang beragam. Mulai dari yang baik maupun yang disebutnya memberi masukan.

Korps Mubaligh Jakarta (KMJ) pimpinan KH Muhammad Shobari misalnya, yang sempat menemui ANTV untuk meminta penjelasan soal cerita, sensor maupun pengawasan terhadap serial tersebut.

"Dari penjelasan tersebut KMJ memahami  niat baik dan upaya ANTV dalam menghadirkan Abad Kejayaan di Indonesia, serta berharap ANTV lebih berhati-hati dalam menghadirkannya di layar kaca," tutur Nugroho.

 

ANTV juga secara aktif menemui sejumlah tokoh masyarakat untuk mendapatkan berbagai masukan. Beberapa di antaranya melakukan diskusi informal dengan Sekjen PBNU Marsudi Syuhud di Kantor PBNU dan Ustaz Yusuf Mansur, serta memberikan penjelasan kepada kalangan yang memberikan sejumlah masukan.

"Respons sama untuk berhati-hati dalam melakukan sensor dan mengapresiasi upaya pengawasan ANTV menjadi poin penting dari sejumlah pertemuan tersebut," kata dia.

Agung menjelaskan, pihaknya dalam menayangkan satu tayangan selalu melewati lembaga sensor berwenang. Khusus serial ini, kemudian masuk ke dalam klasifikasi (R) remaja. Dan yang tak kalah penting, pihaknya melakukan sensor internal yang akan "menggunting" visual, adegan, hingga dialog yang kurang sesuai dengan nilai-nilai yang ada di Indonesia.

“ANTV menghargai setiap masukan dari masyarakat yang disampaikan secara proporsional. Bagi ANTV, respons pemirsa menjadi bagian penting yang  bermanfaat bagi ANTV untuk memberikan tayangan  terbaiknya bagi pemirsanya”, jelas Nugroho dalam pernyataan tertulis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement