REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Waktu yang menjadi latar film Di Balik 98 besutan sutradara Lukman Sardi yaitu tahun 1998 saat runtuhnya rezim orde baru di bawah Pimpinan Presiden Soeharto.
Kendati demikian, Lukman mengaku film ini tetap merupakan fiksi. "Dasarnya film ini fiksi walaupun memang adegan-adegan yang ditampilkan dalam film diambil dari sejarah nyata," ujar Lukman di Djakarta Theater, belum lama ini.
Ia juga menambahkan, sejarah yang ditampilkan dalam film dapat dipertanggungjawabkan. Walaupun tentu sebuah film menurutnya merupakan bagian dari interpretasi seorang sutradara.
Artinya, ada sisi-sisi dramatisasi yang dimasukkan agar lebih menguatkan karakter maupun isi cerita film. "Itu proses kreatif, dramatisasi adalah untuk mencapai apa yang saya inginkan tentu sesuai tema yang ingin saya usung," kata dia.
Film yang sebelumnya berjudul Di Balik Pintu Istana itu dibintangi Chelsea Islan (Diana) dan Boy William (Daniel), dua mahasiswa sekaligus aktivis Trisakti. Di mana keduanya kerap terlibat dalam aksi demonstrasi salah satunya terutama terkait harus dilengserkannya Soeharto dari jabatan Presiden.
Film yang dijadwalkan tayang 15 Januari ini juga diramaikan sejumlah nama. Seperti Ririn Ekawati, Alya Rohali, Fauzi Baadila, Verdi Solaim, Agus Kuncoro, Amoroso Katamsi, Teuku Rifnu Wikana, dan lainnya.