Kamis 08 Jan 2015 03:03 WIB

Rajin-rajinlah Menabung Bila Mau Umrah

Rep: Desy Susilawati/ Red: Winda Destiana Putri
Umroh (ilustrasi)
Foto: Tourandtravel
Umroh (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perencana Keuangan FinMap Malang, Herastu Rizka Widorini mengatakan jika Anda ingin umrah bisa dilakukan dengan cara menabung.

Menabung umumnya dilakukan dalam bentuk rupiah. Nah berikut penjelasannya yang disampaikan kepada Republika Online, Kamis (8/1).

Ia menjelaskan menabung dalam rupiah atau mempersiapkan dana umroh dalam tabungan rupiah perlu mengetahui besaran dana yang dibutuhkan dalam mata uang rupiah, karena sebagian besar travel menjual paketnya dalam mata uang USD. Ini dikarenakan selalu terjadi fluktuasi nilai tukar, sehingga pihak travel merasa lebih aman jika menjual paketnya dalam mata uang USD.

"Memperoleh nilai rupiah yang diperlukan dapat dilakukan dengan menghitung harga paket yang kita incar (apakah paket umrah saja atau dengan jalan-jalan) dikalikan dengan nilai tukar USD," sarannya.

Jika kita sudah memiliki target waktu, maka akan lebih mudah menyusun perencanaannya. Contoh, target umroh tiga tahun. Maka perlu dihitung kebutuhan dana umroh dalam rupiah saat ini plus inflasi nilai rupiah dan depresiasi rupiah terhadap USD. Setelah diperoleh angkanya, maka akan dapat diketahui dana yang harus disisihkan tiap bulan.

Produk yang dapat digunakan antara lain, tabungan haji atau umroh di bank (usahakan bank syariah), tabungan rencana, reksadana pasar uang, dan reksadana pendapatan tetap.

Beberapa bank bahkan ada yang memiliki tabungan rencana umrah. Bank sudah bekerja sama dengan travel tertentu sehingga akan dapat langsung diketahui berapa tabungannya tiap bulan. Jika memutuskan menabung di tabungan rencana saja, kita bertanggung jawab secara mandiri untuk memilih travel mana yang akan kita gunakan.

Demikian pula, jika kita memutuskan menggunakan produk reksadana pasar uang maupun pendapatan tetap. Kelebihan dari cara ini adalah kita akan memiliki sejumlah dana yang dibutuhkan pada waktunya, tetapi kelemahannya adalah sangat bergantung nilai tukar rupiah dengan USD ketika pada saat akan digunakan. Jika rupiah menguat, kemungkinan kita bisa memiliki kelebihan dana, tetapi jika ternyata melemah, kita harus menambah dana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement