REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) berencana akan memfilmkan kehidupan mantan ketua umum MUI, Abdul Malik Karim Amrullah atau yang lebih akrab dikenal dengan Buya Hamka. Ketua MUI Din Syamsuddin mengatakan Buya Hamka merupakan sosok yang multi dimensional dan seorang ulama besar.

Menurutnya, Buya hamka juga seorang pujangga,budayawan dan seniman. "Maka sayang sekali kalau Buya Hamka tidak diangkat dalam sebuah seni film untuk mengambil pelajaran hidup dari Buya Hamka," ujar Din Syamsuddin kepada ROL, Selasa (6/1).

Adapun untuk judul film ini,  Din masih belum bisa memastikan. Ia berharap agar produksi film ini berjalan baik dan masyarakat yang menonton dapat mengambil pelajaran positif dari sosok Buya Hamka.

Sementara itu, cucu Buya Hamka, Yusron Rusydi Hamka mengaku senang jika kehidupan Buya Hamka difilmkan. Itu artinya, Buya Hamka bukan hanya milik keluarga melainkan juga milik umat. Ia berharap agar film ini dapat memberi contoh baik khusunya bagi generasi muda.

Proses produksi film ini bekerjasama dengan rumah produksi star vision. Menurut produser star vision, Chand Parwiz untuk pemilihan judul maupun kru film, Star Vision akan berdiskusi dengan Dewan Penasihat MUI sesuai dari isi dari nota kesepahaman yang telah ditandatangani hari ini.  Film ini rencanaya akan mulai tayang bertepatan dengan perayaan hari raya idul adha Oktober mendatang.

Untuk diketahui, Beberapa novel karangan Buya Hamka telah difilmkan. Seperti tenggelamnya kapal Van Der Wijk dan di bawah Perlindungan Kabah.

Ikuti Whatsapp Channel Republika