REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PKS Surahman Hidayat mengatakan, Kamis (25/12), penolakan terhadap penayangan film King Suleiman di ANTV semakin gencar. Sebab isinya sangat bertentangan dengan fakta sejarah dan sarat dengan bentuk pelecehan terhadap agama Islam.
Surahman menyayangkan penayangan film yang tidak sesuai dengan sejarah Islam. "Kami minta penayangan film King Suleiman segera dihentikan agar tidak menimbulkan gejolak di masyarakat," katanya.
Ia juga meminta agar Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) diharap segera memberikan teguran kepada ANTV dan meminta untuk menghentikan film tersebut. "Seharusnya ANTV melakukan penyeleksian terhadap tayangan-tayangan yang berpotensi menimbulkan kontroversi di masyarakat," ujarnya.
Media televisi, lanjut Surahman, merupakan sarana yang efektif guna memberikan edukasi kepada masyarakat. Semua pihak yang berkaitan dengan media informasi, baik televisi, koran ataupun online harus menjalankan fungsinya dengan baik dan benar.
Menurutnya media tidak usah menayangkan hal-hal yang bisa menimbulkan kontroversi. Makanya, lanjutnya, film King Suleiman harus dihentikan.