Senin 22 Dec 2014 12:12 WIB

Jangan Pernah Umbar Pendapatan pada Orang Lain

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Winda Destiana Putri
Jangan umbar pendapatan kepada orang lain
Foto: ABCNews
Jangan umbar pendapatan kepada orang lain

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kita hidup di dunia indah, namun tak selalu tulus dan halus. Kadang, lebih baik untuk menahan lidah Anda dan cukup tersenyum kepada orang-orang yang Anda ajak bicara.

Anda harus sedikit misterius demi kebahagiaan dan kesejahteraan hidup Anda.

Di sisi lain, manusia selalu ingin mengeksplorasi dan memahami rahasia kehidupan. Mereka haus informasi akan orang lain. Jika Anda terlalu banyak bicara, Anda perlu tahu apa yang Anda bicarakan.

Ketahuilah, tak semua orang yang Anda temui adalah orang positif. Berikut adalah hal yang tak seharusnya Anda umbar ke orang lain, dilansir dari Womanitely, Senin (22/12).

Pendapatan

Apakah Anda suka ketika orang lain bertanya tentang pendapatan Anda? Kami pikir tidak ada. Ini adalah pertanyaan yang sia-sia. Pertanyaan ini biasanya diminta oleh orang-orang yang suka menghitung uang orang lain. Jika Anda ingin memiliki pendapatan stabil, maka cobalah untuk tidak terlalu sombong. Orang sering tak bisa mengatasi perasaan iri yang mendalam ketika mereka melihat kesejahteraan seseorang. Iri hati bisa memberi pengaruh negatif pada keberuntungan Anda.

Seni menjadi kaya bukan hanya kemampuan mencetak uang, tetapi keterampilan untuk menyimpan dan menyembunyikan pendapatan Anda dari 'simpatisan sakit' yang selaly ingin tahu. Cobalah untuk berperilaku secara alami dan berbicara sedikit tentang tabungan uang dan barang Anda. Ini akan berfungsi sebagai perisai dari energi gelap juga iri hati orang lain.

Hati Anda

Hati manusia sangat rentan dan rapuh. Satu kata bisa membuat Anda ceroboh dan menyakiti diri sendiri. Anda harus berhati-hati ketika berbicara hati Anda pada orang lain. Keinginan Anda untuk mencurahkan jiwa Anda dapat membantu Anda menyingkirkan kekuatan negatif dan menemukan inspirasi hidup. Tapi, setiap kacang memiliki kulitnya. Musuh Anda bisa mengenal semua titik lemah Anda.

Jika Anda ingin berbagi rasa sakit Anda dengan orang lain, Anda perlu memastikan bahwa teman bicara Anda juga sama terbukanya dengan Anda. Keterbukaan dan ketulusan memerluka jaminan dan keyakinan tingkat tinggi. Lebih baik Anda menyerahkan keluh kesan Anda kepada Allah. Dia adalah Dzat yang tak akan pernah mengkritik atau menyalahkan hidup kita.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement