REPUBLIKA.CO.ID, Kenaikan BBM diiringi dengan kenaikan inflasi. Meski berefek pada naiknya pula harga bahan-bahan makanan, di sisi lain sejumlah produk investasi justru berkilau.
Hal tersebut diungkapkan perencana keuangan dari Tatadana Consulting, Tejasari CFP kepada ROL, Jumat (19/12). Menurutnya, salah satu jenis investasi yang diminati adalah pembelian aset aktif, yakni properti. “Investasi ini umumnya memberikan keuntungan yang sejalan dengan peningkatan inflasi,” ujarnya.
Selain properti, beberapa saham perusahaan juga ada yang meningkat seiring dengan kenaikan harga BBM. Karena peningkatan harga tersebut, memberikan efek positif bagi perusahaan.
“Tapi sebaiknya, lihat dan amati lebih dalam seberapa besar peluangnya, jangan sekedar ikut–ikutan saja,” sarannya.
Ada beberapa hal penting saat berinvestasi menurut Tejasari. Pertama, ketahui profil risiko kita dalam berinvestasi. Dengan mengetahui profil risiko kita, apakah konservatif, moderat atau agresif, maka hal ini membuat kita berhati–hati dalam memilih produk investasi.
Kedua, pilihlah investasi yang legalitasnya jelas. Berhati–hatilah dengan produk investasi yang legalitasnya tidak jelas dan tidak kita ketahui dengan pasti.
Ketiga, kangan tergoda dengan tawaran hasil investasi yang tinggi. Semakin tinggi hasil investasi akan semakin tinggi risikonya. Berhati–hatilah dengan penawaran investasi dengan imbal hasil yang tinggi dan pasti.