Selasa 09 Dec 2014 14:27 WIB

Lengkapi Perencanaan Keuangan dengan Dua Tips Ini

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Perencanaan keuangan sebaiknya dilakukan sejak usia dini.
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Perencanaan keuangan sebaiknya dilakukan sejak usia dini.

REPUBLIKA.CO.ID, Jika Anda sudah mengikuti enam tips keuangan di atas, Anda bisa saja tidak menyesal ketika berusia 30 tahun. Tapi, untuk melengkapinya masih ada dua tips lagi yang bisa dilakukan.

Perencana keuangan OneShildt Financial Planning, Pandji Harsanto, SE, CFP, menilai dua tips tambahan ini bertujuan untuk membuat hidup berjalan lebih mudah.

"Itu gunanya perencanaan keuangan, dengan perencanaan keuangan yang benar dan terarah membuat hidup kita lebih nyaman dalam jangka waktu panjang. Supaya tidak trial and error sebaiknya berkonsultasi dengan perencana keuangan independen yang bersertifikat. Untuk sertifikat ini adalah CFP Certified Financial Planner," saran Pandji kepada ROL, Selasa (9/12).

Tidak membebani hidup dengan utang yang terlalu besar

Pernah tidak merasakan sudah capai kerja tapi justru merasa tidak bahagia ya. Tidak bisa menikmati hidup dengan nyaman, dapat penghasilan sekadar numpang lewat saja untuk bayar utang. Ada lho, kata Pandji, teman-teman yang curhat merasa selalu pusing, tanggal muda pusing karena banyak pengeluaran yang harus dibayar, sudah tanggal tua pusing karena sudah tidak ada uang yang bisa dikeluarkan.

Mau jalan-jalan tidak bisa, mau liburan tidak ada dananya, bisa jadi karena banyak cicilan utang yang harus dibayar keuangan jadi makin terhimpit dan tidak bisa untuk menikmati hidup.

Ada beberapa indikator untuk menilai utang seseorang sehat atau tidak, sebaiknya ingat aturan 30 (jumlah total cicilan utang tidak lebih dari 30 persen pencari nafkah utama dan jumlah nilai utang tidak lebih dari 30 kali penghasilan). Jika terpaksa Anda harus berutang, sebaiknya gunakan untuk utang produktif.

Punya perlindungan kesehatan

Semua pasti setuju, sudah berlama-lama menabung tapi karena ada masalah kesehatan akibatnya tabungan ludes untuk itu. Ada baiknya sisihkan 5 persen saja dari penghasilan untuk membeli asuransi kesehatan murni.

Saat ini ada BPJS kesehatan yang cukup terjangkau, namun jika kurang puas dengan pelayanan dari BPJS Kesehatan, Anda bisa membeli asuransi kesehatan dari lembaga lain yang nanti akan menambah maanfaat koordinatif dari BPJS Kesehatan. Untuk yang sudah punya tanggungan akan sangat bijak jika Anda memiliki asuransi jiwa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement