REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Film karya sineas asal Kabupaten Musibanyuasin berjudul "Kuntau" diumumkan sebagai juara festival film pendek bertema budaya Sumsel Art Film Festival di Graha Budaya Jakabaring Palembang, Selasa (2/12) malam.
Film yang mengisahkan seni beladiri Kabupaten Musibanyuasin (Muba) Sumatera Selatan itu, berhasil menyisihkan 22 judul film lainnya yang ikut serta pada kompetisi tersebut, kata ketua tim juri Erwan Suryanegara di Palembang, Rabu.
Menurut dia, film berjudul Kuntau (istilah seni beladiri khas daerah-red) sendiri mengisahkan tentang pemuda bernama Depati yang bertekad untuk melestarikan seni beladiri Kuntau di tanah kelahirannya Musibanyuasin.
Film yang digarap selama hampir tiga bulan ini berhasil meraih beberapa kategori khusus seperti desain produksi terbaik, penyutradaraan terbaik, penata artistik terbaik, dan aktor terbaik.
Selain FIlm Kuntau, unggul sebagai juara kedua film asal Kabupaten Lahat berjudul "Kemban 91 DB". Sedangkan film asal Palembang yaitu "Pempek dan Cuko" keluar sebagai juara tiga, dan "Film Lepus" karya para pewarta foto Palembang yang tergabung dalam Kito Production unggul sebagai harapan satu.
Pada kategori pelajar film pendek milik siswa SMK Negeri 7 Palembang berjudul "Tanggai Semasa" berhasil menyabet juara pertama. Juara kedua Film Rex karya SMA Negeri 3 Kabupaten Ogan Komering Ilir, disusul Film Change karya SMKN 2 Palembang, dan Film Mengejar Aku karya SMA Kusuma Bangsa sebagai juara harapan satu.
Film Majasenja asal Kota Lubuk Linggau terpilih sebagai film favorit yang dipilih juri dari lima film penyimak "youtube" terbanyak.
Pada malam penganugerahan tersebut ketua tim juri Erwan Suryanegara mengungkapkan tim juri dikejutkan dengan kecemerlangan ide para sineas Sumsel pada kompetisi ini.
"Nilai-nilai kreatif dan keragaman seni yang diangkat para peserta sangat beragam dan luar biasa," katanya.
Staf Ahli Gubernur Sumsel Johnson yang hadir pada acara tersebut menyambut positif gelaran festival film ini.
Menurut dia, kegiatan ini harus dirutinkan karena lewat film seni dan budaya daerah dapat diungkap.