Jumat 28 Nov 2014 16:14 WIB
Keuangan

Bisakah Tetap Berkarier, Sekaligus Memiliki Passive Income?

Memiliki pekerjaan tetap tapi bisa mendapatkan pula pendapatan pasif bukan hal yang sulit.
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Memiliki pekerjaan tetap tapi bisa mendapatkan pula pendapatan pasif bukan hal yang sulit.

REPUBLIKA.CO.ID, Bang Hari ‘Soul’ Putra yang saya hormati, perkenalkan saya seorang alumni Sekolah Kedinasan yang sudah berkarier 15 tahun di instansi pemerintahan.  Beberapa waktu yang lalu, saya mendapatkan ‘pencerahan’ akibat membaca buku Robert T Kiyosaki dan mengikuti Pelatihan Otak Kanan tentang berbisnis tanpa modal dan berbisnis modal kartu kredit. 

Intinya saya ingin mengubah kehidupan saya, selain tetap berprofesi sebagai PNS juga bisa menikmati kuadran bisnis seperti yang Robert T Kiyosaki sarankan. Pertanyaan saya, bagaimana cara saya supaya bisa memiliki passive income tanpa mengganggu aktivitas saya di kantor dan tetap bisa berkarir di pemerintahan?

Dan, adakah investasi tanpa resiko? Terima kasih. Mohon pencerahannya.

Didin, Jakpus.  

Jawaban WF 19

Salam kenal kembali Mas Didin.

Bersyukurlah Anda hari ini masih bisa bekerja dan mendapatkan pendapatan untuk menghidupi keluarga Anda.  Karena di luaran sana, banyak orang-orang yang belum bekerja walau mengantongi ijazah level sarjana.

Salah satu yang membuat orang mau berubah dan bergerak adalah karena ada pemicu atau stimulus, baik dari dalam maupun dari luar dirinya. Dan Anda saat ini termotivasi ketika membaca buku dan ikut pelatihan.

Tentunya ketika membaca buku tersebut dan mengikuti pelatihan bisnis, ada atmosfir baru ketika bertemu dengan orang-orang yang memiliki frekuensi yang sama. Ada dua kemungkinan, Anda semakin positif untuk maju dan berubah atau Anda menjadi minder karena belum bisa seperti mereka. Semoga Anda termasuk kategori pertama yang ingin MELAKUKAN TEROBOSAN pada diri Anda dan keluarga.

Terkait pertanyaan Anda tentang passive income, akan saya jelaskan terlebih dahulu maknanya agar pembaca ROL yang lain bisa juga mendapatkan pencerahan. Ketika Anda mendapatkan gaji, posisinya Anda mendapatkan active income, yakni penghasilan yang Anda terima karena Anda aktif bekerja sesuai dengan peraturan instansi dimana Anda bernaung dan menukarkan waktu dan keahlian Anda untuk mendapatkan gaji tersebut.

Di luar dari itu ada yang namanya massive income, yakni penghasilan yang Anda terima karena Anda menjual suatu produk atau barang secara TSM (Terstruktur, Sistematis & Masif/secara besar-besaran). 

Dan passive income, yakni penghasilan yang Anda terima tanpa Anda harus bekerja, karena sudah Anda ‘invest’ sebelumnya, dan menghasilkan secara terus menerus tanpa dibatasi waktu dan aktivitas Anda.  Contohnya buku fenomenal Robert T Kiyosaki yang terus dicetak ulang dan dialihbahasakan di berbagai negara di dunia dan permainan atau Game Cash Flow Quadrant-nya.

Selain dapat keuntungan dari penjualan langsung produknya, Kiyosaki dapat royalti yang terus menerus selagi buku dan permainannya digunakan orang.

Tiga cara yang yang umumnya untuk mendapatkan passive income lewat bisnis adalah :

1.    Bisnis Korporasi

Seorang mentor saya pernah bertanya kepada Wapres Jusuf Kalla/JK.  “Pak JK, berapa lama Anda membangun bisnis korporasi Anda hingga bisa Anda tinggalkan seperti sekarang?” Jawaban Pak JK adalah 35 tahun. Setelah 35 tahun barulah beliau bisa meninggalkan bisnisnya dan bisnisnya tetap bertumbuh, bahkan ketika dia lagi bepergian ke luar negeri sekalipun.

2.    Franchise

Contoh paling gampang adalah Mc Donald's dengan bisnis ‘properti’-nya dan KFC yang memang istiqomah menjual resep ayam gorengnya.

Model bisnis seperti ini yang banyak ditiru oleh pemain lokal kita, khususnya dibidang kuliner.

3.    Network Marketing 

Jika bisnis korporasi dan bisnis franchise membutuhkan modal yang cukup besar, maka pilihan ketiga ini, relatif tidak memerlukan modal yang besar.  Network marketing kita pahami tidak terbatas pada MLM (Multi Level Marketing) saja, tetapi selagi masih memiliki sistem yang tangguh dan bersifat viral, maka pemasaran berjenjang termasuk cara mendapatkan passive income.

Jadi ketika Anda menemukan kunci dari sistem tersebut di atas, maka passive income akan mengalir deras tanpa henti.

Bagaimana dengan Anda yang masih berstatus PNS?

Hal paling mudah adalah dengan bisnis online yang memiliki sistem.  Saya contohkan rekan kerja saya Bapak Valentino Dinsi (mantan pegawai PT Garuda Indonesia), yang sekarang Pengasuh MTW (Majelis Taklim Wirausaha) yang baru-baru ini meluncurkan sistem viral marketing.

Bisa Anda klik di http://www.mandiri4sukses.com/?reg=badiionlineshop infonya.  Beliau hanya membuat sistemnya satu kali bekerja sama dengan pakar di bidang IT, tetapi hasilnya terus menerus mengalir. Sebagai ilustrasi, saya ambil contoh ini bukan dari menjual e-book (buku elektronik), tetapi buku atau barang yang fisiknya ada dan orangnya bisa ditemui.

Yang Anda akan dapatkan ketika bergabung di situs di atas, selain buku bisnis beliau yang isinya tentang mindset motivasi, juga menjabarkan teknik berbisnis setebal 500 halaman.  Dan juga mendapatkan seminar bisnis bagaimana menjadi pengusaha serta tools yang beragam, mulai dari jalur online, tatap muka, coaching, mentoring usaha hingga Kajian Bisnis dan Spiritual rutin sebulan sekali yang dekat rumah Anda, Jakarta Pusat.

Kerja Anda hanya mempromosikan link di atas dan Anda akan mendapatkan bagi hasilnya sesuai proporsi atau upaya Anda. Jika Anda sudah menjalaninya dan mengerti pola serta sistemnya, Anda bisa membuat sistem sendiri dengan produk barang dan jasa yang berbeda.  Ketika Anda bisa melakukan pola yang sama, maka UANGLAH YANG BEKERJA UNTUK ANDA secara pasif terus menerus.

Pertanyaan kedua Anda tentang, 'adakah investasi tanpa risiko?'

Untuk menjawabnya, akan saya beri beri rumus umum Investasi, yakni HIGH RISK HIGH RETURN.  Jadi ketika Anda berinvestasi, maka ada kemungkinan untung dan ada kemungkinan rugi. Jadi risiko seperti dua sisi mata uang yang akan selalu menemani di manapun keuntungan didapatkan. Hanya ada yang bisa diminimalisir hingga risiko menjadi NOL.  Mungkin ini yang Anda maksudkan sebagai investasi tanpa risiko.

Bagaimana dengan ajaran ‘otak kanan’ yang Anda telah pelajari? Untuk berbisnis dan berinvestasi dengan menggunakan UANG orang lain, TENAGA orang lain, OTAK orang lain, IDE orang lain, BISNIS orang lain, WAKTU orang lain saya kira boleh-boleh saja ketika akadnya jelas dan orang yang Anda pinjam uang, tenaga, otak, ide, bisnis dan waktunya, Anda dan dia sama-sama ridho. Jadi tidak ada yang mendzalimi atau merasa terdzalimi.

Khusus untuk UANG, berinvestasi tanpa resiko saya nyatakan ADA, tetapi tetap dengan syarat.  Jika di seminar dan pelatihan yang Anda pernah ikuti, si trainer atau pembicaranya bilang tanpa modal, sebenarnya ada dua kemungkinan, Anda diminta untuk menjadi broker atau marketingnya atau Anda harus ber-UTANG.

Contohnya Anda beli rumah secara kredit via bank dengan bunga 10 persen, dan Anda mendapatkan uang sewa, yang jika dihitung ‘bunga’-nya adalah 15 persem.  Artinya Anda masih memiliki keuntungan 5 persen dari hasil ‘pinjam’ dan sewa rumah tersebut.

Tetapi dalam kenyataannya, tidak semua orang yang berhasil mempraktikkan ilmu yang didapatkan dari seminar atau pelatihan itu.

Contoh menggunakan UANG ORANG LAIN (other people money), bukan dengan cara UTANG, tapi dengan cara CASH adalah dengan menjadi pembicara. Saya diundang oleh PT Telekomunikasi Indonesia ( PT Telkom) dengan honor Rp 10 juta untuk satu sesi (1-2 jam).

Tentu uang Rp 10 juta tersebut adalah hak saya untuk saya gunakan, tetapi saya lebih memilih diinvestasikan sebesar 30 persen sesuai FORMULA WealthFlow 19. Artinya dengan Rp 3 juta saya bisa berinvestasi.

Katakanlah saya berinvestasi di saham dengan membeli saham PT Telkom dari uang honor jasa sebagai pembicara seminar atau pelatihan. Sejatinya uang tersebut adalah uang PT Telkom yang diberikan ke saya sebagai imbalan jasa Pelatihan MOTIVASI KEUANGAN yang saya bawakan. Dan uang honor tersebut saya kembalikan lagi dalam bentuk saham PT Telkom.  Artinya ketika dalam prosesnya, saham PT Telkom mengalami penurunan hingga uang Rp 3 juta menjadi Rp 500rb, saya tidak akan rugi, bahkan sekalipun menjadi NOL, karena saya ‘menggunakan’ uang orang lain untuk berinvestasi.

Inilah yang saya namakan ZERO BASE INVESTMENT (investasi tanpa modal) dan NO RISK (tidak ada risiko) sama sekali.

Pertanyaannya mendasarnya adalah, 'apakah semua orang memiliki kemampuan untuk menjadi pembicara seperti saya?'

Ini yang tadi saya katakan ADA SYARATNYA. Artinya ketika Anda memilki metode atau sistem yang bisa menghasilkan pendapatan secara pasif, maka Anda sudah menuju KUADRAN BISNIS ala Robert T Kiyosaki. 

Selamat mencari penghasilan pasif dan berinvestasi tanpa risiko!

Kolom ini diasuh oleh WealthFlow 19 Technology Inc.,Motivation, Financial & Business Advisory (Lembaga Motivasi dan Perencana Keuangan Independen berbasis Sosial-Spiritual Komunitas). Pertanyaan kirim ke email : [email protected]  SMS 0815 1999 4916.

twitter.com/h4r1soulputra

www.p3kcheckup.com

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement