REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PT Tripar Multivision Plus yang sebelumnya dikenal dengan produksi sinetron-sinetronnya, ternyata telah mengembangkan sayap melalui bisnis jaringan bioskop dengan nama Platinum Cineplex. Platinum Cineplex ini bahkan menjadi bioskop terbesar kedua di Vietnam.
Selain berhasil tumbuh di Vietnam, Platinum Cineplex ini juga berdiri di beberapa negara lain seperti Kamboja dan Timor Timur. Rencananya, bioskop Indonesia ini akan melebarkan lagi cakupannya di Laos. Secara total, Platinum Cineplex kurang lebih berdiri di 12 negara. “Di semua negara ini, Platinum Cineplex memiliki kantor perwakilan,” jelas Marketing Manager Vera Yolanda Sari pada ROL, Kamis (27/11).
Untuk di dalam negeri, Platinum Cineplex ini juga berdiri di empat kota yaitu Cibinong, Magelang, Sidoarjo, dan Solo. Vera menjelaskan, target pasar dari Platinum Cineplex ini ialah masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah. Karena itu, pemilihan lokasi pendirian bioskop ini ialah pada tingkat kabupaten.
Karena Platinum Cineplex ini memang ditujukan untuk masyarakat menengah ke bawah, tarif yang dikenakan untuk menonton juga relatif lebih murah dibanding bioskop pada umumnya, yaitu sekitar Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribu. “Sekarang kami sedang membidik Sumatera sebagai lokasi yang baru,” lanjut Vera.
Meskipun kini teknologi sudah maju dan masyarakat bisa menyaksikan film melalui berbagai platform, Vera tak khawatir dengan masa depan jaringan bioskop. Pasalnya, menyaksikan film melalui bioskop memiliki kesan tersendiri daripada sekedar membeli DVD ataupun menyaksikannya secara online. Terbukti, untuk film-film yang berkualitas, seringkali kuota studio penuh dengan penonton.