Rabu 26 Nov 2014 14:51 WIB

Sebelum Membeli Asuransi Jiwa, Perhatikan Dulu Ini (3)

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Asuransi jiwa paling penting dimiliki oleh penanggung nafkah utama dalam keluarga.
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Asuransi jiwa paling penting dimiliki oleh penanggung nafkah utama dalam keluarga.

REPUBLIKA.CO.ID, Setelah mengetahui berapa besar uang pertanggungan (UP) untuk asuransi jiwa keluarga. Lalu langkah apa lagi yang harus diketahui supaya tidak salah membeli asuransi jiwa?

Berikut lanjutan tips dari perencana keuangan OneShildt Financial Planning, Pandji Harsanto, yang juga pengarang Make Your Own Plan! Perencanaan keuangan Nggak Pake Ribet, kepada ROL, Rabu (26/11).

6. Premi maksimal

Berdasarkan contoh di artikel sebelumnya, maka rata-rata premi yang ditawarkan oleh beberapa perusahaan asuransi untuk mendapatkan UP sebesar Rp 2,4 miliar adalah sebesar Rp 10 juta. Agar tidak menggangu pos keuangan yang lain, ada baiknya premi yang dibayar tidak lebih dari 10 persen dari penghasilan bulanan.

7. Jangan Jadikan anak belum cakap hukum sebagai ahli waris

Yang dapat menjadi ahli waris asuransi jiwa adalah yang mempunyai hubungan pernikahan sah secara negara, hubungan darah seperti saudara kandung, orang tua ataupun anak kandung dari perkawinan yang sah.

Kesalahan yang sering dilakukan para pemegang polis adalah menjadikan anak yang belum cakap hukum sebagai ahli waris asuransi jiwa, akibatnya adalah ketika terjadi risiko kematian maka ahli waris belum dapat menerima santunan uang pertanggungan (UP) sampai dengan usia cakap hukum atau harus menunggu dari perwalian.

8. Beli asuransi jiwa selagi sehat

Ketika membeli asuransi jiwa dengan UP yang besar biasanya perusahaan asuransi cenderung lebih menerima tertanggung yang tidak terlalu banyak risiko kesehatannya. Itu mengapa premi untuk perokok dan tidak perokok, preminya akan lebih besar yang merokok.

Bagi perusahaan asuransi untuk menyetujui pengajuan polis asuransi jiwa dengan UP yang besar biasanya mensyaratkan adanya tes kesehatan (medical check up). Dari hasil tes kesehatan tersebut jika hasilnya ada kecenderungan hasil yang kurang sehat, misal tingkat kolesterol tinggi ataupun gangguan fungsi hati, maka perusahaan asuransi dapat menerima permohonan asuransi jiwanya dengan syarat penambahan ekstra premi.

“Saya menyarankan untuk itu sebaiknya jika Anda sudah yakin untuk membeli asuransi jiwa, segeralah untuk membuat polis asuransi jiwa selagi Anda sehat, kita tidak pernah tahu kapan risiko kematian atau cacat tetap itu datang,” tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement