Selasa 11 Nov 2014 12:02 WIB

Yusuf Islam Kembali Ramaikan Panggung Musik di Barat

Rep: C78/ Red: Indira Rezkisari
Cat Stevens alias Yusuf Islam.
Foto: AP
Cat Stevens alias Yusuf Islam.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Musisi Inggris Yusuf Islam yang  sebelumnya dikenal sebagai Cat Stevens akhirnya kembali ke panggung musik dengan meluncurkan tur bertajuk “Comeback to Eropa”  di London. Sebelumnya, selama beberapa dekade ia dilarang bermusik karena menganut  Islam.

Memulai kembali kariernya di dunia musik, musisi berusia 66 tahun itu mengaku mulai dikritik oleh sejumlah komunitas Muslim. Misalnya, mereka bertanya mengapa harus mengambil gitar lagi, juga mempertanyakan ada apa kembali bermusik.

Dijawabnya, sebab musik adalah bagian dari peradaban Islam. "Kita telah kehilangan koneksi  dan pendekatan hidup dan berbudaya karena menepiskan keberadaan musik,” kata dia dalam rangkaian pertunjukan musik di Eropa menjelang tur ke AS yang pertamanya sejak  lebih dari 35 tahun yang lalu, demikian dilaporkan Agence France Presse (AFP) pada Ahad (9/11).

Penyanyi kelahiran kota London dan saat ini menetap di Dubai itu memeluk Islam sejak empat dekade lalu. Ia mengubah namanya menjadi Yusuf Islam dan meninggalkan dunia gemerlap panggung musik. Setahun kemudian, Yusuf kembali ke dunia musik dengan merilis lagu-lagu Islami dengan lirik yang menyampaikan perdamaian, rekonsiliasi, dan spiritualitas.

Yusuf Islam tidak pernah berhenti membuat karyanya  selama tiga dekade terakhir. Ia merilis tiga album lagu Islam seperti lagu berjudul Kehidupan Nabi Terakhir (1995), Doa Nabi terakhir (1999) dan album Islami untuk anak-anak.

Untuk dunia Islam, ia ingin menunjukkan kepada dunia  Barat  agar tak lagi memandang berbeda terhadap Islam. Upaya tersebut ditunjukkan dengan mendirikan “Sekolah Dasar Islamia” pada 1980. Itu adalah sekolah Muslim pertama di Inggris dan yang pertama  mendapatkan pengakuan dari pemerintah Inggris setelah melewati perjuangan panjang dan sulit.

Pada 1999, ia mendirikan “Kindness Kecil” yakni badan amal terdaftar di Inggris yang bekerja untuk membantu anak yatim, janda, orang tua, keluarga yang membutuhkan dan orang cacat di negara-negara seluruh dunia. Berlanjut pada 2010, ia mendirikan “Yayasan Yusuf Islam". Yayasan tersebut peduli di bidang pendidikan, pengentasan kemiskinan dan pengembangan masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement