REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Merawat keawetan kayu adalah pekerjaan ringan namun penting, terutama untuk koleksi antik dan unik di museum maupun keluarga. Balai Konservasi Cagar Budaya memberikan pengetahuan ringan mengenai langkah konservasi barang antik berbahan kayu, Ahad (9/11), pada Festival Tempo Doeloe di Kawasan Kota Tua, Jakarta Barat.

Operator Balai Konservasi Cagar Budaya, Agnes mengatakan, ini dilakukan karena banyak benda cagar budaya zaman dulu berbahan dasar kayu, misalnya rumah, meja, kursi dan peralatan rumah tangga lainnya. Selain itu, cara ini dapat dipraktikkan oleh masyarakat untuk menjaga keawetan perkakas rumah tangga berbahan kayu.

Untuk menjaga keawetan perkakas kayu, pemilik atau kolektor perlu menggunakan perkakas sesuai fungsinya. Selain itu, perkakas kayu tidak boleh terlalu sering dibongkar pasang atau diseret. Pemilik juga harus menyesuaikan beban dengan kekuatan perkakas yang ada.

Perkakas kayu perlu dibersihkan secara berkala.  Hindarkan perkakas dari panas matahari karena dapat menyebabkan lapisan kusam, retak atau melengkung. Gunakan alas untuk melindungi permukaan furniture kayu.

Furniture kayu juga memerlukan suhu normal. Suhu yang terlalu lembab akan menyebabkan furnitur kayu mudah ditumbuhi jamur. Hindarkan perkakas dari noda dan bahan pembersih kimia yang keras. Lakukan pemeriksaan berkala terhadap kemungkinan ditumbuhi rayap.

Ikuti Whatsapp Channel Republika