Rabu 05 Nov 2014 14:28 WIB

Musa, Desainer yang Sukses Garap Seragam

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Koleksi seragam karya Musa yang berkolaborasi dengan brand tekstil Bellini.
Foto: dok Musa
Koleksi seragam karya Musa yang berkolaborasi dengan brand tekstil Bellini.

REPUBLIKA.CO.ID, Musa Widyatmodjo menyadari menggarap seragam memiliki prospek yang sangat cerah. Tak heran, ia mengambil kesempatan tersebut dan memamerkannya dalam ajang bergengsi Jakarta Fashion Week (JFW) 2015.

Pembuatan seragam atas permintaan instansi ini kemudian membawa perjumpaan Musa dengan produsen tekstil khusus seragam Bellini.

“Saya sudah sejak delapan tahun lalu bekerjasama dengan Bellini, perjumpaan kami pada waktu itu memang karena ada permintaan klien untuk membuat seragam,” ungkap Musa.

Musa kini dikenal sebagai salah satu desainer Indonesia yang berkecimpung dalam desain seragam yang jasanya dalam desain dan produksi telah banyak digunakan oleh berbagai instansi, baik pemerintah maupun swasta.

Setelah menggarap seragam untuk sebuah intansi, Musa memutuskan untuk menggarapnya secara serius. “Melalui pembuatan seragam, Anda akan diajak untuk mengenal sebuah instansi lebih dekat, bagaimana karakter dan etos perusahaan tersebut dapat digali secara detail sehingga kita dapat menemukan terjemahannya ke dalam seragam,” ujarnya.

Sebagai desainer yang sudah berkecimpung dalam pembuatan seragam dalam kurun waktu yang cukup panjang, Musa boleh berbangga hati karena karyanya yang mengutamakan kenyamanan dalam penggunaan pada akhirnya mendapatkan tempat di hati pemakai.  “Tidak seperti masa lalu, di mana orang malas menggunakan seragam,  sekarang mereka malah merasakan kebanggaan, rasa nyaman dan keindahan dari seragam yang dipakai,” kata pria yang telah mendesain baju seragam untuk beberapa bank, maskapai, hotel dan apartmen, mal atau plaza dan kantor, restoran, stasiun TV juga telekomunikasi, rumah sakit dan health care, properti, beauty care, dan banyak lagi.

Untuk Anda yang ingin berkecimpung dalam industri desain seragam, ia berpesan agar jangan terlalu ingin terburu-buru sukses, karena semua ada awal pertama. Tetapi jangan takut untuk memulai. “Misalnya buatlah sesuatu yang bisa dibeli per potong dan ikuti semua prosesnya,” ujar Musa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement