REPUBLIKA.CO.ID, Batik sebagai salah satu karya mode, memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia sejak lama. Tradisi membatik juga merupakan tradisi turun temurun, membuat motif batik tertentu dapat dikenali dari asal usul keluarganya.
Beberapa motif batik bahkan menunjukkan status seseorang. Karena motif batik tradisional tertentu hanya dipakai oleh kalangan yang terbatas.
Kini busana batik makin banyak digunakan untuk berbagai acara. Bahkan beberapa instansi pun kini mewajibkan pegawainya untuk berbatik. Tak hanya kalangan berumur saja, anak muda pun kini tak malu lagi memakainya.
Tidak ingin terkesan tua dan kuno berbusana batik, simak tips dari pecinta batik sekaligus penulis buku Padu Padan Batik, Wieke Dwiharti.
Menurutnya, dalam berpakaian hal yang paling penting adalah rasa nyaman dan percaya diri dengan apa yang Anda kenakan. Walaupun begitu, jangan sampai salah kostum, di mana busana yang dikenakan tak sesuai dengan cara yang didatangi. Karena itu, Wieke menyarankan mulailah dengan mencocokkan dengan acara yang akan Anda datangi.
Setelah itu kita bisa mengombinasikan pola secara bertahap. Misalnya, memilih bawahan batik berupa kain lilit, rok, celana. Lalu kombinasikan dengan atasan polos dengan warna senada.
Atau bisa juga sebaliknya, Anda dapat memilih warna atasan dan mengkombinasikannya dengan warna yang terdapat pada bawahan motif batik itu. Warna yang dipilih bisa senada, bisa juga mengambil satu tingkat warna yang lebih kuat atau lebih muda.
"Bahan yang dipilih katun, linen, sutra, viscose tergantung acara yang akan dihadiri. Waktu juga menentukan, acara pagi, siang, atau malam juga akan menentukan,” jelas Wieke dalam acara Ulang Tahun Batik Chic kelima di Galeri Batik Chic, Kemang, Jakarta Selatan.