REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produk fesyen menjadi salah satu komoditi ekspor yang menyumbang pemasukan cukup besar dengan tren pertumbuhan positif setiap tahunnya. Untuk memenuhi permintaan dan menciptakan pasar baru, Kementerian Perdagangan berupaya menentukan strategi promosi efektif agar produk fashion Indonesia bisa semakin meluas di pasar internasional.
Menteri Perdagangan, Rachmat Gobel, mengatakan beberapa program pengembangan fashion diarahkan pada penciptaan nilai tambah produk, peningkatan capacity building, dan peningkatan jejaring bisnis berkelanjutan. Dengan demikian, produk fesyen Indonesia akan mampu menyerap kebutuhan pasar lebih besar.
"Saya berharap para desainer Indonesia tidak hanya mampu menciptakan koleksi desain yang unik dan berkualitas tinggi, namun juga harus memperhatikan sisi pemasarannya," kata Rachmat, Ahad (2/11).
Salah satu kemajuan fesyen di Indonesia yakni ditandai dengan semakin maraknya ajang festival pameran busana setiap tahun. Menurut Rachmat, berbagai gelaran festival fashion tersebut dapat menjadi wadah pembinaan bagi pelaku fashion untuk mengembangkan produknya. Festival fashion juga diharapkan bisa menjadi sarana penyampaian informasi, pemahaman, pengetahuan tren mode, sekaligus media jejaring bisnis antar komunitas fashion Indonesia.
Tak hanya itu, adanya festival busana juga dapat dijadikan sebagai media promosi yang efektif bagi karya terbaik pada desainer Indonesia. Dengan demikian produk mereka dapat dikenal lebih luas di dalam negeri atau luar negeri.
"Festival fesyen berpotensi mengantarkan industri mode Indonesia memasuki pasar mode dunia," kata Rachmat.
Pada periode 2009-2013, tren ekspor produk fashion mengalami pertumbuhan positif sebesar 10,59 persen per tahun. Sementara, selama Januari hingga Juli 2014 mengalami kenaikan sebesar 17,30 persen atau mencapai 8,47 dolar AS. Jumlah tersebut meningkat sangat signifikan jika dibandingkan dengan nilai ekspor di periode yang sama pada 2013 lalu.
Komponen pakaian jadi menyumbang nilai paling besar yakni sebesar 4,65 miliar dolar AS, diikuti dengan alas kaki yakni 2,36 miliar dolar AS, perhiasan sebesar 1,46 miliar dolar AS dan arloji mencapai 1,43 juta dolar AS. Negara tujuan ekspor utama Indonesia untuk produk fashion antara lain Amerika Serikat, Jepang, Afrika Selatan, Jerman, Uni Emirat Arab, dan Korea Selatan.