REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Grup band D'Masiv mengaku rela manggung tanpa dibayar demi peringatan Tahun Baru Islam 1436 Hijriah di Gelora Bung Karno, Ahad.
"Hari ini, hari yang spesial karena tampil di hadapan ribuan umat Islam," ujar vokalis D'Masiv, Ryan Ekki Pradipta, usai mengisi acara.
Dalam peringatan Tahun Baru Islam tersebut, D'Masiv membawakan dua lagu yakni "Esokkan Bahagia" dan "Jangan Menyerah".
"Seharusnya enam lagu, tapi karena saya mau jadi juri di salah satu acara, terpaksa hanya dua lagu," jelas Ryan.
Dia mengaku untuk mengisi acara ini, tidak dibayar. Semuanya didasari keikhlasan. "Kita harus memaknai Tahun Baru Islam dengan semangat baru," kata dia.
Sebagai umat Islam, sambung dia, kita tidak boleh lupa dengan Tahun Baru Islam. "Terkadang anak-anak muda suka lupa dengan Tahun Baru Islam," cetusnya.
Manajer D'Masiv, Sisil, mengaku setiap manggung biasanya mendapat bayaran Rp 60 juta. "Khusus untuk acara ini, kami tidak memungut bayaran," kata Sisil.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyelenggarakan acara peringatan 1 Muharram di GBK. Acara tersebut diikuti ratusan ribu massa dari berbagai daerah Tanah Air.
Ketua Umum MUI, Din Syamsuddin mengatakan kegiatan itu untuk pertama kalinya Tahun Baru Islam diperingati. "Jangan sampai Tahun Baru Islam malah sepi dibandingkan Tahun Baru Masehi," tukas Din.
Acara itu dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla dan diisi sejumlah artis papan atas seperti Kristina, Dwiki Dharmawan, D'Masiv, Iis Dahlia, Wali Band, dan lainnya.