REPUBLIKA.CO.ID, Kata-kata investasi beberapa tahun terakhir kian populer. Saham, reksadana, properti, emas, hingga bahkan tabungan pun dipandang sebagai instrumen investasi.
Salah satu jenis investasi yang mungkin paling tidak dipahami orang banyak adalah saham. Saham seringkali disalahartikan, sebagai melakukan sesuatu yang sifatnya spekulatif, judi, hingga dikaitkan dengan kemungkinan seseorang terkena serangan jantung bahkan kebangkrutan bila menaruh uangnya dalam bentuk saham.
Lukas Setia Atmadja, pengajar keuangan dan investasi di Prasetiya Mulya School of Business and Economics, mengatakan padahal saham adalah investasi terbaik yang bisa dilakukan setiap orang untuk memenuhi kebutuhan jangka panjangnya. ''Menabung sekarang ini sulit memenuhi kebutuhan kita di masa depan, karena imbal hasilnya yang tertutup kenaikan inflasi. Tetapi dengan terjun di saham, keuntungan yang menggulung bisa membantu mencapai tujuan masa depan,'' ujarnya, dalam kelas edukasi investasi yang diselenggarakan oleh Shcroders Invesment Management Indonesia, beberapa waktu lalu.
Berinvestasi namun bukan semata menanamkan uangnya di sebuah instrumen investasi. Lukas berujar, investasi membutuhkan strategi agar bisa mencapai tujuan keuangan. Menabung, disebut Lukas, bak melakukan defense atau perlawanan dalam permainan bola. Dalam ranah ini, Lukas juga mengatakan menabung juga tidak bisa sembarangan.
''Menabung yang benar itu di depan,'' ujarnya. Lukas menjelaskan, supaya ada uang yang tersisa untuk ditabung atau diinvestasikan coba ubah pola pengeluaran. Bila biasanya uang yang ditabung adalah uang sisa pengeluaran bulanan, maka coba potong dulu pengeluaran untuk ditabung baru kemudian menyesuaikan pengeluaran dengan uang yang tersisa.
Bermain bola kemudian tak hanya butuh defense. ''Main bola itu harus memasukkan gol,'' katanya. Strategi berikutnya adalah melakukan offense. Dalam kaitannya dengan investasi, offense berarti meletakkan uang dalam instrumen yang tepat.
Apa pilihan instrumennya? Semua sangat tergantung pada tujuan keuangan yang hendak dicapai juga profil risiko seseorang.
Strategi terakhir adalah endurance. Untuk bisa bermain bola sampai babak akhir diperlukan ketahanan alias endurance. Ketahanan dalam berinvestasi diperoleh dari uang yang bisa dimanfaatkan untuk berinvestasi. Dan, uang itu diperoleh dari pandainya seseorang mengatur keuangannya hingga bisa menyisihkan uang untuk investasi.
''Pada akhirnya saham memang bukan untuk semua orang, tapi banyak orang yang sebenarnya bisa memanfaatkan saham bila mereka bisa mengatur risiko investasi ini dan mau bersabar untuk mencapai tujuan keuangannya,'' katanya memaparkan.