Kamis 02 Oct 2014 08:00 WIB
Hari Batik Nasional

Matahari, Musuh Bagi Warna Batik Alami

Seorang pekerja membuat batik cap di sentra batik Paoman, Jl Siliwangi, Kabupaten Indramayu.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Seorang pekerja membuat batik cap di sentra batik Paoman, Jl Siliwangi, Kabupaten Indramayu.

REPUBLIKA.CO.ID, Merawat sehelai kain batik atau pakaian dari kain batik ternyata cukup mudah. Faktor terpenting dari mencuci batik adalah tidak mengeringkannya di bawah sinar matahari langsung.

Seniman batik sekaligus pengusaha batik, Rika Harjosuwarno Avgoustinou, mengatakan mencuci batik paling baik menggunakan lerak. Sekarang lerak apalagi mudah dicari di banyak toko batik.

Bila tidak ada lerak, pemilik toko batik Majju yang terletak di Promanade Warung Buncit Jaksel itu, mengatakan batik cukup dicelupkan sebentar di air tanpa deterjen. Gunakan air biasa, tak perlu memakai air hangat.

''Sekarang juga sudah tersedia cairan pembersih baju yang khusus untuk membersihkan batik,'' katanya. Bila ingin kain batiknya wangi, Rika mengatakan batik bisa dicelup di air yang sudah diberi pewangi pakaian.

Lalu angin-anginkan kain batik atau pakaian batik. Pastikan batik diangin-angin di tempat teduh yang tidak terkena sinar matahari langsung.

''Setelah kering lipat kain dan simpan di lemari,'' kata Rika menerangkan. Sinar matahari langsung dihindari karena akan memudarkan warna batik yang alami.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement