REPUBLIKA.CO.ID, Karena masih lajang, seharusnya berinvestasi lebih mudah dilakukan. Masalahnya, para lajang justru banyak yang belum memikirkan soal investasi.
Untuk para lajang, jurus investasi yang dilakukan memang berbeda. Perencana keuangan Oktavia Wijaya membagi jenis investasi untuk para lajang sesuai kepentingan. "Tergantung, untuk jangka pendek atau panjang," kata Oktavia.
Pada dasarnya, usia muda justru lebih bisa mengelola investasi berisiko, yakni investasi jangka panjang sejenis obligasi atau saham. Tapi, apabila belum mampu mengelola portofolionya, memang tidak disarankan. Reksa dana campuran atau saham bisa menjadi alternatif kedua.
Apabila investasi akan digunakan dalam waktu dekat, sebaiknya memilih jenis berjangka pendek. Misalnya, deposito atau emas yang aman dan mudah dicairkan dalam bentuk uang tunai.
Deposito atau emas biasanya untuk investasi yang akan digunakan satu sampai dua tahun ke depan. Pemilihan investasi tersebut bergantung pada perencanaan keuangan sang investor.