REPUBLIKA.CO.ID, Bagaimana mengatasi bisnis yang sepi? Karena sudah hampir 6 bulan bisnis yang saya rintis ini tidak banyak pengunjungnya. Sebagai info saya berbisnis mainan anak-anak di pasar tradisional.
Wanto (33 tahun)
Jawaban:
Hai Pak Wanto, semangat selalu dalam menjemput berkah rejeki yang halal, ya. Bagi pebisnis pada tahap awal tentu pembukaan pasar adalah hal yang tidak mudah, terkecuali kita telah mempersiapkan konsep berbisnis jauh sebelum usaha itu dimulai.
Namun, konsep tanpa realisasi usaha secara langsung, juga jadi hampa. Nah, apa yang Pak Wanto lakukan adalah sebuah hal yang baik dan menjadi modal dasar dalam menjalankan bisnis, yakni spirit dan semangat tadi. Tapi memang perlu kesabaran, ketelatenan dan keuletan dalam menjalani bisnis.
Dalam konsepsi pemasaran kita mengenal 4P (Product, Price, Place, Promotion), lakukan evaluasi atas produk yang bapak jual dengan sistematika tersebut. Apakah produk yang dijual spesifik atau merupakan mainan umum? Serta apakah mainan ini memiliki harga yang murah atau justru tergolong premium?
Lokasi tempat bapak berjualan apakah berada di jalur yang memiliki lalu-lalang yang cukup untuk menarik orang datang? Sudahkah melakukan promosi atas keberadaan toko mainan bapak?.
Kalau semua itu telah dievaluasi, maka soal lokasi yang sepi tentu bisa diatasi, karena hal itu bisa disiasati dengan beberapa hal berikut:
* Jika produk mainan massal dan harga jual toko Anda sangat kompetitif, tentu menerima penjualan secara grosir untuk kebutuhan perta ulang tahun dan acara bermain anak.
* Bila lokasi di tempat yang jauh dari akses umum, buat penanda soal keberadaan toko Anda. Bisa membuat petunjuk arah, papan nama toko, brosur dan spanduk atau x-banner yang menarik.
* Promosi dapat dilakukan dengan menggunakan skema tertentu, misal pembelian kedua diskon 50 persen atau “beli mainan kakak gratis untuk adik”, dan lain-lain, tentu harus dihitung komponen biaya.
* Produk seperti mainan umumnya juga terkait dengan penjualan musiman yang harus dicermati seperti masa liburan sekolah atau hari raya, jangan lewatkan momentum rutin tersebut.
* Evaluasi, apa produk mainan tersebut sudah ketinggalan jaman, dalam soal model bentuk, warna dan sebagainya. Karena jenis barang dagangan seperti ini sangat bergantung model yang tren.
Kurun waktu 6 bulan memang waktu yang lumayan panjang, namun dalam konteks bisnis yang menjadi penting untuk diperhatikan adalah upaya kita untuk terus menerus melakukan perbaikan sistem usaha yang menyesuaikan selera pelanggan. Sehingga dapat menyentuh level keingintahuan, menjadi tingkat kebutuhan, dan kemudian naik sampai menjadi sebuah transaksi.
Ada baiknya pula, lakukan survei pasar. Lakukan tinjauan atas lokasi toko mainan besar yang memiliki pelanggan benyak, bila diperlukan lakukan tes pengalaman berbelanja di sana.
Kenali apa yang menjadi kelebihan dan kebaikan dalam aspek layanan dan produk yang ditawarkan, lakukan analisa dengan menggunakan 4P diatas, dan pebandingkan dengan apa yang kita lakukan saat ini.
Perbaikan secara terus menerus akan mendorong untuk berada di atas kebutuhan pelanggan, sehingga membentuk rasa puas sesuai apa yang diharapkan. Demikian kiranya yang dapat disampaikan Pak Wanto, semoga dapat membantu.
Tetap semangat dan salam wirausaha.
Yudhi Hertanto
Marketing Strategic Specialist
Konsultan di Entrepreneur Institute
Rubrik konsultasi ini bekerja sama dengan Entrepreneur Institute.
www.entre-institute.com
Kirimkan pertanyaan ke: [email protected]