REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sukses dengan deretan film besar seperti "Tanda Tanya" juga "Soekarno", Mahaka Pictures kembali hadir dengan film terbaru. Menggandeng Hanung Bramantyo sebagai sutradara, kali ini Mahaka mengangkat kisah salah satu tokoh pahlawan super Indonesia, "Gundala".
"Saya dan teman-teman ingin membangkitkan lagi kisah superhero indonesia," ujar Erick Thohir selaku Executive Produser Mahaka Pictures dalam jumpa pers film 'Gundala Putra Petir', Ahad (21/9) siang di Jakarta.
Erick merasa terhormat dapat menghadirkan Legenda Superhero Indonesia ke layar lebar. Dengan demikian masyarakat, terutama anak muda dapat mengetahui bahwa cerita superhero bukan hanya milik hollywood, tapi Indonesia juga memilikinya sejak dulu.
Sebelum film Indonesia mati suri di tahun 90-an, kata dia, film dengan tema-tema seperti itu (aksi) sangat berjaya di Indonesia.
"Maka harus dibangkitkan lagi. Kita jangan hanya lihat orang lain (Hollywood) terus," kata dia.
Foto: Hazliansyah Republika
Hanung sendiri belum dapat menjelaskan secara rinci akan seperti apa filmnya nanti. Yang jelas ia akan menjaga ketokohan Gundala sebagai pahlawan super Indonesia, meski dibuat dalam kondisi kekinian.
Maka dari itu Hanung turut melibatkan pencipta tokoh Gundala, Hasmi dalam diskusi pengembangan skenario. "Tujuannya agar pakem-pakem karakter Gundala dapat tetap terjaga," kata dia.
Gundala merupakan salah satu tokoh superhero asli Indonesia yang pertama kali muncul di tahun 1969 dalam komik ciptaan Hasmi.
Adalah Sancaka, seorang pemuda tampan yang kemudian berubah menjadi Gundala. Ia memiliki kekuatan super untuk menangkap dan mengendalikan petir.
Selain itu, ia juga memiliki kecepatan tinggi terutama dalam berlari. Karena kemampuannya itu Gundala kemudian dikenal sebagai Gundala Putra Petir. Sosok Gundala sendiri pernah difilmkan pada tahun 1981.
Film 'Gundala' rencananya tayang tahun 2016.