Ahad 14 Sep 2014 15:20 WIB

Warga Ethiopia Rayakan Tahun Baru 2007, Kok?

Rep: c91/ Red: Agung Sasongko
Anak-anak Ethiopia, ilustrasi
Anak-anak Ethiopia, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, ADDIS ABABA -- Warga Ethiopia merayakan tahun baru 2007 pada Kamis lalu, (11/9). Hal itu berdasarkan sistem penanggalam unik yang dimiliki negara tersebut.

Selain unik, penanggalan juga mencerminkan perpaduan antara agama dan fenomena alam. Artinya, kalender Ethiopia ini menggunakan perhitungan bulan, matahari, serta menggunakan ilmu astrologi.

Penulis Behre Hasab, Henok Yared, mengatakan, empat musim juga menjadi basis dari pembuatan kalender Ethiopia. Buku Behre Hasab juga menjelaskan asal mula kalender itu. Kalender memiliki 13 bulan dan lima hari dalam satu pekan. Meski begitu, pada setiap empat tahun harinya menjadi enam.

Tahun Baru Ethiopia jatuh saat matahari mulai bisa dirasakan setelah tiga bulan berturut-turut hujan turun di sebagian besar wilayah negeri itu. Ketika Tahun Baru tiba, warga Ethiopia biasanya membeli domba hidup, ayam jago, mentega dan gula serta barang lainnya.

Menurut tradisi, domba muda dan ayam jago biasanya disembelih di rumah. Sebagian keluarga juga mengumpulkan uang untuk membeli kerbau dan membagi dagingnya di antara mereka.

Artis ternama di Ethiopia, Alazar Samuel, menganggap Tahun Baru Ethiopia sebagai sebuah potret kehidupan nyata dan juga drama. Sisi dramanya terlihat pada berbagai tradisi masyarakat seperti ritual penyembelihan hewan, berkumpul bersama, membuat api unggun dan lainnya.

Mengutip Anadolu, Ahad (14/9), Emebet Tesfaye, ahli statistik, menyambut Tahun Baru dengan suka cita dan semangat baru. "Tahun Baru kami sangat mahal,” ujarnya. Ia menambahkan, tahun ini perayaannya bersamaan dengan awal tahun ajaran baru di beragam sekolah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement