Kamis 11 Sep 2014 13:30 WIB

Memilih Investasi untuk Dana Pergi Haji

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Masa tunggu pergi haji yang lama membuat persiapan biaya haji jadi lebih mudah dirumuskan.
Foto: Rakhmawaty La'lang/Republika
Masa tunggu pergi haji yang lama membuat persiapan biaya haji jadi lebih mudah dirumuskan.

REPUBLIKA.CO.ID, Setelah biaya pendaftaran haji telah Anda bayarkan, bagaimana dengan sisa pelunasannya? Jika sisa pelunasan masih delapan tahun lagi, Anda dapat menggunakan strategi investasi. Misalnya, BPIH saat ini 3.300  dolar Amerika dengan kurs sekitar Rp 11.500 per dolarnya atau setara dengan Rp 37,95 juta.

Perencana keuangan independen Pandji Harsanto CFP menjelaskan, pelunasan BPIH reguler biasanya dua bulan sebelum keberangkatan. Jika Anda memilih tidak ikut rombongan karena alasan kenyamanan, Anda bisa meminta jasa yayasan yang ditunjuk pemerintah dan tentu saja itu tidak gratis karena itu perlu dihitung kebutuhan dananya.

“Walaupun dana haji sudah mencakup biaya konsumsi dan transportasi, sebagai tambahan tidak ada salahnya untuk menyiapkan pos tersebut selama 40 hari ibadah haji sebagai antisipasi. Kelak, jika dananya tidak terpakai pun dapat dimanfaatkan untuk biaya darurat ataupun sebagai tambahan biaya untuk oleh-oleh,” jelasnya.

Ia menambahkan, perlu diperhatikan juga untuk menghitung biaya lain, seperti biaya syukuran berangkat dan kepulangan haji, biaya pemeriksaan kesehatan, biaya pembuatan paspor, biaya darurat, dan biaya oleh-oleh. “Yang terpenting, menyiapkan dana bulanan untuk keluarga yang ditinggalkan selama Anda melaksanakan ibadah haji, setidaknya besarnya dua kali pengeluaran bulanan keluarga,” ujarnya.

Jika biaya pendaftaran yang sudah dibayarkan sebesar Rp 25 juta maka sisa pelunasan biaya haji adalah sebesar Rp 13 juta. Setelah ditotal dengan biaya lain-lain nilainya saat ini sama dengan Rp 35.950.000. “Nah, ingat bahwa itu adalalah biaya saat ini dengan adanya inflasi 10 persen per tahun maka nilai tersebut delapan tahun kemudian menjadi Rp 77 juta,” jelasnya.

Anda dapat menggunakan beberapa pilihan, misalnya, dengan reksadana syariah atau dengan menabung. Jika menggunakan investasi, ia menyarankan penghitungannya minimal maju satu tahun.

Untuk kebutuhan jangka panjang, saat ini investasi sudah tidak dapat dikatakan lagi sebagai pilihan. Tapi, dianggap sebagai sebuah kebutuhan untuk memenuhi tujuan keuangan mereka.

“Perlu di ingat, semakin dekat waktu keberangkatan jika dananya sudah memenuhi, pindahkan dana tersebut pada instrumen yang tidak berisiko, seperti tabungan atau deposito. Langkah tersebut untuk meminimalkan risiko penurunan nilai akibat guncangan pasar modal,” sarannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement