REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengupayakan lagu anak agar mampu menjadi bagian dari keberhasilan industri musik di Tanah Air.
"Kami mengupayakan agar lagu anak menjadi bidang baru industri musik yang memberikan makna bukan hanya dari sisi ekonomi tapi juga sisi yang lain," kata Direktur Jenderal Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya Kemenparekraf Ahman Sya, Selasa (5/8).
Untuk mencapai itu, pihaknya merintis pelaksanaan lomba cipta lagu anak dan lomba menyanyi lagu anak. Ke depan diharapkan pelaku industri musik melirik segmen anak melalui kompetisi penjaringan bakat yang sesuai dengan konsep pembentukan karakter anak.
"Bukan anak-anak yang menyanyikan lagu yang tidak sesuai dengan usia mereka," katanya.
Kementeriannya juga terbuka untuk bekerja sama dengan pihak manapun dalam kaitannya dengan pengembangan lagu anak. Ia bahkan sangat berharap ada inisiatif dari industri musik untuk turut serta memopulerkan dan membangkitkan popularitas lagu anak di Indonesia.
"Potensi lagu anak ini besar tapi masih banyak kendalanya yakni kurang diminati industri karena benefitnya dianggap kurang menjanjikan," katanya.
Oleh karena itu, ia menganggap perlu adanya terobosan untuk mendongkrak lagu anak menjadi bagian dari kesuksesan industri musik di Tanah Air.
"Kita perlu membuka ruang yang lebih luas agar anak-anak atau pencipta lagu anak bisa mengembangkan kreativitasnya lebih besar lagi," katanya.
Secara keseluruhan industri musik menyumbang Rp5,237 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sepanjang 2013 dengan jumlah usaha dan serapan tenaga kerja yang terus meningkat.