REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY-- Perenang Australia Ian Thorpe mengungkapkan dirinya seorang gay dalam sebuah wawancara yang disiarkan Minggu, setelah bertahun-tahun membantah rumor tentang orientasi seksualnya.
Peraih medali emas Olimpiade lima kali itu membuat pengakuan dalam sebuah wawancara dengan pembawa acara berkebangsaan Inggris Michael Parkinson yang dijadwalkan akan disiarkan Minggu oleh Channel Ten Australia, demikian laporan tersebut.
Surat kabar Australia, Sunday Telegraph, mengatakan pria berusia 31 tahun itu menggambarkan tahun-tahun pertarungannya dengan depresi dalam wawancara yang direkam bulan lalu.
Perenang--yang dikenal dengan julukan "Thorpedo"--pensiun pada 2006 setelah karir cemerlang di mana ia menguasai kolam dari 1998 hingga 2004, merebut sembilan medali Olimpiade dan 11 gelar dunia serta menetapkan 13 rekor dunia renang jarak jauh.
Ia kembali bertanding pada 2011 namun mendapatkan serangkaian hasil yang mengecewakan yang membuatnya gagal masuk Olimpiade London di tahun berikutnya. Sejak berhenti untuk kedua kalinya pada 2013, Thorpe telah mengalami beberapa kemunduran kesehatan.
Pada Februari ia mulai pengobatan untuk depresi setelah campuran obat penghilang rasa sakit dan anti-depresi membuatnya kebingungan di jalanan Sydney. Ia dirawat di rumah sakit lebih dari tiga pekan pada April setelah berjuang menghadapi infeksi serius untuk operasi bahu. Ada kabar yang menyebutkan ia akan kehilangan lengan kirinya, meski tidak terbukti.
Sebelumnya, Thorpe dengan tegas membantah rumor bahwa ia homoseksual. Dalam otobiografinya pad 2012 "This Is Me", perenang itu menulis: "Sebagai catatan, saya bukan gay dan semua pengalaman seksual saya lurus. Saya tertarik pada wanita, saya cinta anak-anak dan bercita-cita untuk punya keluarga satu hari nanti."
"Saya tahu rasanya tumbuh dewasa dan diberitahu seksualmu, lalu menyadari itu bukan realita penuh. Saya dituduh menjadi gay sebelum saya tahu siapa saya," tambahnya.
Presiden Asosiasi Olahraga Internasional Gay dan Lesbian Barry Taylor memberi penghargaan pada Thorpe, mengakui "rasa sakit psikologis" yang dideritanya sambil merahasiakan seksualitasnya.
"Apapun alasannya, yang harus dihormati, ia merasa tidak mampu terbuka tentang seksualitasnya selama puncak karir olahraganya, yang muncul dengan biaya personal yang besar," kata Barry dalam sebuah pernyataan.