Rabu 28 May 2014 05:04 WIB

Slank Siapkan Konser di Kampanye Jokowi-JK

  Capres Joko Widodo  (tengah)  berfoto bersama para personil Slank usai melakukan pertemuan tertutup di markas Slank, Jl Potlot, Jakarta, Selasa (27/5). (Republika/Agung Supriyanto)
Capres Joko Widodo (tengah) berfoto bersama para personil Slank usai melakukan pertemuan tertutup di markas Slank, Jl Potlot, Jakarta, Selasa (27/5). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu grup musik Tanah Air Slank berencana menggelar konser dalam rangkaian kampanye calon presiden Joko Widodo (Jokowi) dan calon wakil presiden Jusuf Kalla (JK).

Hal tersebut disampaikan secara langsung oleh salah satu personel Slank Bimo Setiawan Almachzumi atau yang akrab disapa Bimbim ketika Jokowi melakukan kunjungan ke markas yang terletak di Jalan Potlot III Nomor 14, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa.

"Bersama Jokowi, tadi kita sudah membicarakan tentang konser tersebut. Rencananya, konser akan kita gelar sebanyak empat kali," kata Bimbim usai melakukan pertemuan dengan Jokowi.

Kendati demikian, dia mengatakan, waktu dan tempat pelaksanaannya belum dapat ditentukan karena pihaknya masih harus membicarakan rencana tersebut bersama ibunda sekaligus manager Slank Bunda Iffet.

"Waktu dan tempat konsernya masih dicocokkan terlebih dahulu. Lagi pula, kita masih harus bahas rencana ini dengan Bunda Iffet. Kalau bunda kasih kita lampu hijau untuk ikut kampanye, ya kita nurut saja," ujar Bimbim.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Jokowi menuturkan kunjungannya di markas Slank hari ini bertujuan untuk mempererat silaturahmi sekaligus bertukar ide bersama para personel.

"Saya berkunjung ke markas Slank karena tiga alasan. Pertama, karena Slank gencar kampanye anti golput. Kedua, Slank konsisten kampanye anti korupsi. Ketiga, Slank adalah contoh revolusi mental, anak-anak muda produktif," tutur Jokowi.

Saat menggelar pertemuan dengan seluruh personel Slank, dia mengaku mendapat banyak sekali masukan positif, diantaranya ide mengenai revolusi cinta.

Dia mengungkapkan, yang dimaksud dengan revolusi cinta tersebut adalah rekomendasi 46 nama yang kemungkinan dapat dilibatkan dalam pemerintahan Jokowi dan Jusuf Kalla jika pasangan tersebut menang dalam Pilpres 2014.

"Tapi, nama-namanya belum bisa saya sebutkan karena kita belum bahas masalah nama atau daftar menteri. Kerja sama politik kita itu tanpa syarat. Jadi, nanti kalau kita menang, kita buat kriteria, kemudian baru masukkan nama-nama," ungkap Jokowi. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement