REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Pariwisata dan Kebudayaan provinsi DKI Jakarta akan menggelar perayaan dan penghargaan "100 Tahun Ismail Marzuki". Di acara ini masyarakat diajak untuk mengenang kembali karya-karya Ismail Marzuki yang abadi sampai saat ini.
Acara akan berlangsung mulai 18-24 Mei di Taman Ismail Marzuki (TIM).
"Beliau adalah seorang maestro musik. Orang boleh saja memberikan kritik kepada Ismail, tapi bagaimanapun beliau adalah manusia biasa. Kenyataanya banyak yang mengapresiasi atas jasa beliau. Kami bangga bisa turut memperingati 100 tahunnya," Kata Ari, perwakilan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta dalam konferensi pers di TIM, (20/5).
Perayaan 100 Tahun Ismail Marzuki akan digelar dengan rangkaian acara. Kegiatan pertama adalah pemutaran karya-karya Ismail Marzuki di ruang publik selama 20-24 Mei. Kegiatan ini untuk mengingatkan masyarakat akan karya-karya besar Ismail Marzuki.
Masyarakat juga bisa kembali mendengarkan lagu-lagu ciptaan Ismail Marzuki seperti "Sepasang Bola Mata", "Juwita Malam", "Rayuan Pulau Kelapa", dan masih banyak lagi yang akan diputar di sejumlah mall, tempat wisata, maupun transportasi umum.
Selain itu masyarakat juga bisa melihat pameran barang peninggalan Ismail Marzuki. Masyarakat dapat lebih mengenal dan mengetahui proses pembuatan karyanya serta melihat langsung bukti-bukti sejarah seperi partitur lagu dan juga alat musiknya. Pameran akan diadakan di Foyer area teater kecil-TIM pada 22-24 Mei.
Kegiatan lainnya adalah Operet "Ismail Marzuki Sang Pahlawan". Kegiatan ini sebagai bukti bahwa karya-karya Ismail Marzuki dapat dinyanyikan dan dinikmati oleh semua generasi, mulai dari pelajar SD hingga duduk dibangku SMA.
Operet ini merupakan hasil karya sutradara dari Jose Rizal Manua yang akan diperankan Niken Flora Rinjani, Maudy Kusnaedi, serta Aning Katamsi dan Ecky Lamoh. Kegiatan tersebut diadakan pada 22 Mei.
Kegiatan yang keempat adalah kompetisi paduan suara mahasiswa untuk membuktikan dan menyampaikan masyarakat bahwa lagu-lagu ciptaan Ismail Marzuki bisa dinyanyikan oleh lintas Generasi. Kompetisi itu akan dinilai oleh juri Aida Swensin Simanjuntak, Trie Utami, dan Obby A.R. Kompetisi paduan suara tersebut diadakan pada 23 Mei.
Puncaknya adalah pentas musik yang akan digelar pada 24 Mei di Teater Jakarta menampilkan Chandra Orchestra serta musisi dan penyanyi ibu kota seperti Slank, Diah Iskandar, Ikke Nurjanah, Sundari Sukotjo, Ubiet, Ecky Lamoh dan Michael Jakarimilena (idol).
"Semoga 100 Tahun Ismail Marzuki ini diharapkan bisa menjadi titik tolak balik bagi seni musik dan budaya Indonesia," kata Jasin Burhan, music director acara ini.