REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Investasi dalam bentuk kartu anggota atau membership bermain golf memang belum populer di Indonesia. Namun dari nilai keuntungan, investasi model ini dapat mendatangkan keuntungan dalam jumlah besar.
Kartu keanggotaan di lapangan golf Pondok Indah Jakarta misalnya, saat ini sudah mencapai harga 1,5 miliar rupiah dari harga semula Rp 70 juta.
"Investasi itu setelah menjadi member (anggota) selama 30 tahun," ujar Suprapto Pegeng, marketing director Palm Hill Golf Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Investasi ini juga memiliki beberapa kemudahan. Dengan cara pembayaran yang mudah, keanggotaan bisa dipindahtangankan atau dijual ke oang lain. Selain itu ada sistem rentable yang memungkinkan untuk disewakan. Ada juga Inheritable atau bisa diwariskan sesuai hukum yang berlaku di Indonesia.
Berangkat dari hal itu PT Intra Golflink Resort (IGR), pengelola Palm Hill Golf Sentul dan New Kuta Bali Golf Resort menawarkan investasi serupa, dengan menjual membership keanggotaan bermain golf.
"Semua (kelebihan) itu kita punya. Dan dengan sistem easy term of payment, lalu mekanisme no play no pay harapannya pelanggan akan diberlakukan sebagai raja, plus iuran dibebaskan jika tidak main," ujar dia.
Harga keanggotan untuk bermain golf di Palm Hill Golf Sentul sebesar Rp 100 juta dan di New Kuta Bali Golf Resort sebesar Rp 130 juta, dan Rp 160 juta untuk dua keanggotaan sekaligus.
"Dijamin pada akhir tahun 2014 atau di awal tahun 2015 nilai investasi naik menjadi 200 persen," kata dia.
John Winata, GM Marketing Palm Hill Golf Sentul mengatakan, kepemilikan membership golf ini juga dapat mendatangkan devisa untuk Indonesia.
Pasalnya 30-40 persen warga negara asing yang sebagian besar adalah pemain golf biasanya membeli membership jenis ini.