Sabtu 19 Apr 2014 09:19 WIB

Film 'Sepatu Dahlan' Menghilang di Bioskop, Ini Respons Dahlan Iskan

Menteri BUMN Dahlan Iskan menaiki sepeda bersama istri Nafsiah Sabri saat hadir dalam gala premier film
Foto: Antara Foto/Teresia May
Menteri BUMN Dahlan Iskan menaiki sepeda bersama istri Nafsiah Sabri saat hadir dalam gala premier film "Sepatu Dahlan" di Jakarta, Selasa (1/4) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Film "Sepatu Dahlan" mendadak hilang dari bioskop tanah air. Jika pada hari Rabu (16/4) film "Sepatu Dahlan" masih tayang di 70 bioskop di seluruh Indonesia, perubahan drastis terjadi sehari setelahnya, tepatnya di hari Kamis (17/4). 

Film yang bercerita tentang semangat seorang anak di pelosok desa dalam mengejar cita-cita di tengah berbagai keterbatasan itu hanya tayang di enam bioskop seluruh Indonesia. 

Rizalludin Kurniawan salah satu produser film ini mengatakan Dahlan Iskan sudah mengetahui hal ini. Ia mengakui Menteri BUMN itu terkejut atas hal ini. 

"Pak Dahlan yang pasti tahu soal ini dan dia sedikit kaget. Tapi dia tidak mau intervensi, karena ini sudah wilayah bioskop," kata Rizalludin saat berbincang dengan wartawan, Jumat (18/4) malam, di Jakarta. 

Namun yang pasti Rizal mengatakan, Dahlan Iskan tidak tahu apa alasan dibalik penurunan secara drastis filmnya itu. 

"Penurunan film memang hal yang wajar, tapi juga tidak seperti ini. Dari 70 bioskop kemudian tiba-tiba tinggal enam (bioskop)," kata Rizal. 

"Kita berharap bioskop di Indonesia bisa sedikit memberi ruang bagi film nasional, apalagi (film) dengan genre yang nilai pendidikannya kuat seperti ini. Jadi perlu ada kepedulian," kata dia. 

Mengutip data jumlah penonton dari filmindonesia.or.id, hingga kini film "Sepatu Dahlan" meraih 51.619 penonton. Jumlah ini jauh lebih tinggi dibanding dua film Indonesia lainnya yang tayang berdekatan dengan "Sepatu Dahlan". 

Diperankan Donny Damara, Kinaryosih dan Aji Santosa, film "Sepatu Dahlan" bercerita tentang semangat seorang anak di pelosok desa dalam mengejar cita-cita di tengah berbagai keterbatasan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement