REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai orang yang menggantungkan hidup di dunia film, Lukman Sardi memiliki banyak harapan terhadap perfilman Indonesia. Lukman berharap masyarakat makin mencintai film Indonesia.
"Buat saya film bukan sebagai kerjaan, tapi kehidupan. Saya ingin melihat film Indonesia berkembang bukan hanya dari sisi teknis dan SDM, tapi bagaimana makin dicintai masyarakatnya," ujar Lukman Sardi, Rabu (26/3), di Jakarta.
Aktor yang telah membintangi deretan film ini mengutarakan hal tersebut dalam menyambut Hari Film Nasional ke-64 pada 30 Maret mendatang.
Lukman mengakui, saat ini film Indonesia belum terlalu dicintai dan didukung oleh berbagai pihak terkait. Dalam hal proteksi, Lukman melihat Indonesia masih kalah dibanding negara tetangga, seperti Malaysia dan Thailand.
Disana, pemerintah mengeluarkan regulasi untuk menayangkan minimal dua pekan film lokal di bioskop, ada atau tanpa adanya penonton. Kebijakan itu dapat terlaksana karena memang mendapat dukungan dari pihak terkait. Mulai dari pemerintah yang tegas, produsen yang membuat film berkualitas, serta masyarakat yang memang mencintai film lokal.
Selain itu, Indonesia juga masih sangat kekurangan jumlah bioskop. Bioskop yang ada hanya terbatas di kota-kota besar. Karena itu ia berharap keberadaan bioskop di Kabupaten/Kota untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap film Indonesia.
"Inilah yang menjadi PR (pekerjaan rumah) kita. Saya ingin berjuang dengan teman-teman supaya (perfilman Indonesia) maju dan berkembang," ujar Lukman.