Rabu 26 Mar 2014 21:23 WIB

Menparekraf: Hari Film Nasional Harus Jadi Momentum Refleksi Insan Film

Mari Elka Pangestu
Foto: Antara
Mari Elka Pangestu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tepat tanggal 30 Maret 2014 insan perfilman Indonesia akan merayakan Hari Film Nasional ke-64.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu mengatakan, hari itu harus dijadikan momentum bagi seluruh insan dan pemangku kepentingan perfilman Indonesia untuk bersama-sama merefleksikan apa yang telah dicapai dalam 64 tahun.

"Ini bukan sekadar perayaan yang dilakukan terus menerus, tapi harus jadi momentum untuk menjadi refleksi apa yang kita telah capai selama 64 tahun," ujar Mari Elka Pangestu dalam jumpa pers peringatan Hari Film Nasional, Rabu (26/3), di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta.

Ia mengatakan, Hari Film Nasional juga harus dijadikan sebagai dasar untuk memperbaiki berbagai aspek dalam perfilman. Dan yang tak kalah penting adalah membangkitkan apresiasi dan kebanggaan penonton terhadap film Indonesia.

"Kita harus mengampanyekan bagaimana kita bangga dan 100 persen cinta film Indonesia," kata Mari.

Mari menilai, dari segi kuantitas, film Indonesia telah mengalami banyak kemajuan, terutama di era pascareformasi. Pada tahun 2013 lalu jumlah produksi film layar lebar Indonesia bahkan mencapai 106 judul film. Jumlah itu merupakan yang tertinggi selama ini.

Menurut data Badan Pusat Statistik, bersama video dan fotografi, kontribusi industri film terhadap pembentukan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) juga mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan.

Tahun 2013 lalu, bidang usaha industri film, video dan fotografi memberikan kontribusi sebesar Rp 8,4 triliun atau naik sekitar 13,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya sekitar Rp 7,4 triliun.

"Tapi PR (pekerjaan rumah) kita sekarang adalah pengembangan industri kita, baik dari segi kualitas, tema, kemunculan sineas muda (regenerasi) dan meningkatkan apresiasi penonton," ungkap Mari.

Dengan begitu kekuatan film sebagai cultural diplomacy dapat dimaksimalkan.

"Juga peran film dalam meningkatkan pariwisata. Contohnya dari film Laskar Pelangi yang berhasil mengangkat potensi tempat, inspirasi dan motivasi daerah," ujar Mari.

Dalam menyambut Hari Film Nasional tahun ini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan Badan Perfilman Indonesia (BPI) akan menggelar serangkaian kegiatan dengan mengusung tema "Bangga Film Indonesia".

Sejumlah acara siap digelar mulai dari 27 Maret hingga 4 April di sejumlah kota, berupa roadshow, orasi sinema, diskusi film, dan pelatihan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement