REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Baruna dikenal sebagai seorang musisi yang kerap menyuarakan berbagai persoalan menyangkut kehidupan sosial. Bahkan bersama bandnya terdahulu, Elpamas, Baruna kena cekal lantaran menyanyikan lagu yang liriknya menyindir keras penguasa orde baru.

Kondisi berbeda ditunjukkan Baruna saat ini. Lewat album barunya yang ia beri judul "THY Name in My Title", Baruna menyoroti banyaknya bencana yang terjadi saat ini. Kondisi itu, sebut pemilik nama lengkap Baruna Priyotomo ini lantaran krisis cinta kasih yang kini dialami masyarakat.

"Jadi di dalam album ini saya mengajak untuk melihat bahwa perbedaan membuat sering terjadi konflik. Saya ingin ajak temukan cinta kasih, jangan lihat perbedaan tapi persamaan," ujar Baruna saat ditemui dalam peluncuran albumnya itu beberapa waktu lalu di Jakarta.

Karena alasan itu pula, pria pemilik nama lengkap Baruna Priyotomo ini memasukkan banyak genre di albumnya. Mulai dari rock, blues, reggae dan funk.

Lebih lanjut Baruna mengatakan, album ini juga sebagai refleksi dirinya sebagai seorang manusia.

Album ini menggambarkan perjalanan spiritualnya dalam meyakini satu keyakinan. Inilah yang membuatnya memasukkan doa dalam lagu.

"Mungkin ada hubungan khusus dalam diri saya yang tadinya Atheis dan kemudian merasakan bahwa tuhan itu memang ada. Pada akhirnya saya menemukan bahwa tuhan ada dan memang layak dimuliakan," sebut Baruna.

Lima lagu yang terdapat di mini album 'Thy Name My Title' seperti 'Doa', 'Luka Bukan Duka', 'Rasa', 'Land of Love' dan 'Or Just to Be'.

Ikuti Whatsapp Channel Republika