REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Bill Gates, salah satu dari penemu, pengusaha dan donor paling ternama di dunia, mengatakan filantropi, seperti juga teknologi, bergantung pada inovasi untuk mencapai hasil terbaik.
Gates mengatakan di Washington, Kamis (13/3), bahwa sebagian besar inovasi didorong oleh perusahaan swasta, tapi hanya pemerintah yang dapat membuat perbaikan sosial yang lebih luas.
Banyak yang mengatakan bahwa penemuan teknologi Bill Gates telah memberikan dampak besar bagi kehidupan masyarakat di beberapa dekade terakhir. Saat ini, ia bekerja untuk memperbaiki taraf hidup orang di beberapa wilayah. Yayasan amal miliknya ada di garda depan dalam memberantas penyakit mematikan dan kemiskinan.
Ia mengatakan pada hadirin di American Enterprise Institute bahwa kerja amalnya fokus pada wilayah-wilayah yang tidak dapat dijangkau pemerintah.
“Ada hal-hal dan desain baru dalam program sosial yang tidak dapat dicoba oleh pemerintah seperti dapat dilakukan oleh para filantropis. Pemerintah tidak akan mampu bekerja sukarela untuk menggunakan sumber-sumber daya seperti yang dapat dilakukan para filantropis,” ujar Gates seperti dilansir voanews.com, Senin (17/3).
Gates mengatakan kerja amal berperan besar di Amerika, seperti profesional sukses yang dapat membantu universitas almamaternya. Ia mengatakan lembaga-lembaga yang didanai oleh swasta di AS menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dihasilkan pemerintah.
Sebagai contoh adalah Yayasan March of Dimes dan inisiatifnya dalam memberantas polio lewat pendanaan pengembangan vaksin-vaksin polio.
Namun Gates mengatakan bahwa filantropi tidak dapat menggantikan pemerintah dalam mencapai perbaikan masyarakat yang lebih luas dalam sektor-sektor seperti kesehatan publik, pendidikan dan yang lainnya.
Gates menambahkan bahwa filantropi bergantung pada riset dan inovasi dalam mencari solusi bagi masalah-masalah masyarakat, namun peran pemerintahlah yang diperlukan untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik secara keseluruhan.