Jumat 28 Feb 2014 17:34 WIB

Berminat Jadi Sejarawan Pribadi?

Abah Alwi menerangkan sejarah Pulau Onrust kepada para peserta 'Melancong Abah Alwi' edisi 'Menjelajahi Kepulauan Seribu', Ahad (8/7).
Foto: ROL/Karta Raharja Ucu
Abah Alwi menerangkan sejarah Pulau Onrust kepada para peserta 'Melancong Abah Alwi' edisi 'Menjelajahi Kepulauan Seribu', Ahad (8/7).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pertemuan keluarga adalah kesempatan baik bagi kakek dan nenek serta anggota keluarga yang sudah tua untuk berbagi kenangan dan bercerita yang akan diteruskan kepada generasi berikutnya.

Tapi sebagian orang ingin lebih dari sekedar kenangan dan cerita. Mereka menyimpan kisah keluarga dalam film, buku masakan atau buku catatan.

James C. Lanning pilot usia 84 tahun sudah terbang melintasi enam benua dan mencatat 34 ribu jam terbang. Anak lelakinya Jim Lanning mengatakan ayahnya mewariskan kecintaannya pada udara  kepada empat anak, 14 cucu dan 3 cicitnya.

 

"Ayah mengajari kami cara terbang dan ia akhirnya membuat semua anak-anak kami mendapat ijin terbang dan terbang bersama mereka,” kata Lanning seperti dilansir voanews.com, Jumat (29/2).

 

Lanning mengatakan anak perempuannya Elizabeth kagum dengan kisah-kisah yang diceritakan kakeknya ketika mereka berada di kokpit pesawat.

 

“Ia selalu pulang kerumah penuh semangat setelah mendengar cerita baru penerbangan kakeknya, membawa pesawat ke Afrika, ke Brazil atau mendapat masalah dengan pesawat, adalah cerita-cerita yang saya dengar ketika saya sudah dewasa, tentang pengalamannya pulang dari perjalanan dan menceritakannya kepada kami,” tambah Lanning.

 

Saat itulah ide untuk melestarikan kisah-kisah ayahnya muncul. Karena semua anggota keluarga terlalu sibuk untuk melakukannya sendiri, mereka menyewa jasa Ronda Barrett seorang sejarawan pribadi.

 

Barrett mengatakan,” Ia berusaha mengaitkan cerita dengan yang dialaminya dan dalam sebagian hal memberi mereka informasi yang mungkin menyelamatkan nyawa mereka kelak sebagai pilot.”

 

Barret adalah seorang pembuat film yang meninggalkan karirnya di bidang pemasaran untuk membuat film mengenai keluarga. Ia salah seorang dari 700 anggota Asosiasi Sejarawan Pribadi, organisasi nasional bagi para profesional di bidang itu.

 

Ia mengatakan film bukanlah satu-satunya cara melestarikan sejarah keluarga, Sebagian orang membuat buku masakan keluarga, memasangkan koleksi dengan resep turunan dari generasi ke generasi. Yang lainnya lebih suka meneruskan kisah keluarga dengan quilt atau selimut tambal atau mengumpulkan foto, surat, kartu dalam sebuah buku.

 

Barret juga memberi konsultasi bagi orang-orang yang ingin mendokumentasikan sejarah keluarga mereka.

 Membagi proyek menjadi bagian-bagian yang bisa ditangani katanya bisa menjadi awal yang baik. Pilih foto keluarga dan wawancarai anggota keluarga yang sudah tua.

 

Melakukannya sendiri atau menyewa sejarawan pribadi, proyek ini bisa menjadi jembatan antar generasi dan menumbuhkan kebanggaan keluarga. Jadi sejarawan pribadi bukan hanya mendokumentasikan kisah keluarga sebelum kisah itu lenyap tapi juga melestarikan sejarah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement