Rabu 26 Feb 2014 19:13 WIB

Imam Suprayogo: Suryadharma Ali Dekatkan Pemuda Agama

Menteri Agama Suryadharma Ali
Foto: Republika/Yasin Habibi
Menteri Agama Suryadharma Ali

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Malang Prof Dr H Imam Suprayogo MS menilai Menteri Agama Dr (HC) H Suryadharma Ali dalam kebijakannya berusaha mendekatkan kalangan pemuda dengan agama melalui integrasi antara ilmu agama dengan ilmu umum.

"Generasi muda harus lebih didekatkan dengan kitab suci, jika mereka sebagai mahasiswa beragama Islam hendaknya lebih dekat dengan Al Quran, dekat dengan masjid dan para tokoh agamanya demikian juga bagi penganut agama lainnya,'' kata Imam di Jakarta, Rabu.

Dalam bedah buku berjudul Suryadharma Ali: Gagasan, Ucapan, dan Tindakan dalam Mencerahkan Pendidikan Islam dan Kerukunan Umat yang dihadiri sejumlah tokoh masyarakat, agama dan pemerhati sosial, Imam menjelaskan pemikiran besar Suryadharma Ali tidak hanya sebatas memajukan pendidikan melalui madrasah dan pondok pesantren.

"Tapi jauh ke depan, yaitu melalui lembaga pendidikan diharapkan lahir manusia Indonesia berkualitas, berakhlak dan menguasai ilmu agama dan teknologi," kata Imam.

Hadir pula dalam acara tersebut Sekjen Kemenag Bahrul Hayat, Dirjen Bimas Islam Abdul Djamal, Dirjen Bimas Hindu Joko Wuryanto, dan Dirjen Pendidikan Islam Prof Nur Syam.

Oleh karena itu, Suryadharma Ali tidak membatasi lembaga pendidikan agama hanya wajib mempelajari Al Quran dan hadist dan ilmu agama lainnya, tetapi juga mampu mengintegrasikan ilmu agama dan pengetahuan umum lainnya.

"Ke depan, anak didik tak sekadar dapat membaca yang tertulis tetapi di luar itu pun bisa dipahami, yaitu Ayat Kauniah. Semesta alam dan isinya harus digali guna kepentingan kesejahteraan umat. Itu juga berlaku bagi anak dididik dari agama lainnya. Jadilah pemeluk agama sejati," katanya.

Bahkan, gagasan Suryadharma Ali juga tidak sekadar membesarkan lembaga pendidikan Islam di Indonesia untuk warga di sekitarnya, juga bagi warga dunia, karena itu mahasiswa asing harus banyak belajar di Indonesia.

"Terlebih kehidupan beragama dengan segala toleransinnya pantas dijadikan contoh mereka. Jika hal itu juga diikuti dengan lembaga pendidikan Kristen, Buddha dan lainnya, Indonesia bakal menjadi pusat peradaban bagi dunia ke depan," jelas Imam menambahkan.

Selain Imam Suprayogo, pembicara utama dalam acara itu adalah Dr (HC) Suryadharma Ali, Dr (HC) KHA Hasyim Muzadi (NU), Romo Agus Ulahayana (KWI), Ir. Arif Harsono MM (Ketua DPP Walubi), Rev. Wempi dan Lintuuran (tokoh Kristen, Ketua STT Eukemene Jakarta).

Romo Agus Ulahayana (KWI) tidak menyangka gagasan Menteri Agama sedemikian maju. Semula, ia mempunyai pikiran negatif peluncuran buku tersebut sebagai pencitraan, tetapi setelah membaca isinya kecurigaan terebut sirna.

"Buku berupa jejak Menteri Agama ini banyak mengandung pesan moral. Dari sisi kerukunan agama, ada pesan agar umat meningkatkan kualitas kehidupan beragama. Pesan itu sungguh sangat penting," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement