REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON DC – Desainer muslimah Amerika Serikat berjuang untuk merubah gaun busana muslimah. Menurut mereka apa yang kita pakai merupakan ekspresi dari siapa kita dan bagaimana kita merasa.
Mualaf Amerika sekaligus desainer Sarah A memilih pakaian dengan warna dan pola yang berani untuk busana muslimnya. “Saya dibentuk oleh budaya saya bahkan ketika saya memeluk islam, pakaian kusam dan gelap yang dipakai mereka berkonotasi tegas dan berpikiran tertutup,”ujarnya.
Dikutip dari onislam.net orang yang memakai pakaian kusam dan gelap biasanya mengekspresikan kesedihan, depresi dan emosi negatif. Menurutnya pakaian seperti itu tidak menarik apalagi tanpa aksesoris yang tepat.
Dia sangat menyukai fashion show muslimah. Karena dalam batasan tertentu dia dapat memakai dan menggunakan berbagai bahan fashion secara bersama-sama sesuai aturan agama.
Desain yang dibuatnya juga mendapatkan perhatian dari muslimah muda yang dibesarkan dalam Islam di Amerika karena keunikan desainnya. “Beberapa desain menjelaskan saya sebagai seorang muslim Amerika,”ujarnya.
Desainnya pun cocok untuk remaja Amerika yang ingin menggunakan busana tertutup. Dia membuat desain pakaian remaja karena melihat tren busana remaja saat ini.
Remaja sering melihat variasi busana muslim yang diperkenalkan di acara Tv I carly dengan model yang mengenakan busana t-shirt lengan panjang dengan kerah turtleneck dan dikombinasikan dengan gaun pendek atau gaun koktail dan beberapa celana.
Namun dirinya tidak terlalu suka melihat hal itu karena ketika dipakai akan terlihat lebih gemuk. “Saya membuat jenis pakaian yang sopan, longgar, bersemangat, feminine tetapi tetap bergaya kekinian,”ujarnya.