REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Objek wisata yang menjadi andalan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yakni objek wisata laut Palabuhanr Ratu dipenuhi sampah organik maupun anorganik di sepanjang garis pantai.
"Kami mengakui sampah tersebut menggangu, khususnya bagi wisatawan yang datang untuk berwisata di Palabuhanratu," kata Seketaris Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sukabumi, Jujun Junaeni, Senin (17/2).
Menurut Jujun, sampah tersebut berasal dari sungai-sungai kecil yang ada di sekitar pantai, kemudian sampah dari laut yang terbawa ke pantai dan limbah dari masyarakat serta restauran yang ada di bibir pantai. Diakuinya, sampah-sampah tersebut memang sulit untuk dibersihkan apalagi saat musim hujan seperti ini karena volume sampah akan terus bertambah setiap harinya.
Selain itu, keterbatasan petugas kebersihan pantai juga menjadi salah satu penyebab sampah-sampah seperti plastik, ranting dan sisa bungkus makanan lainnya sulit untuk dibersihkan, karena satu titik pantai hanya ada 10 orang petugas kebersihan.
Untuk menanggulangi masalah sampah di pantai ini, pihaknya juga sudah membentuk satuan tugas kebersihan yang anggotanya dari Dinas Kebersihan, Disparbudpora, pengelola pantai, pemilik rumah makan dan lembaga swadaya masyarakat."Satgas ini juga dibiayai oleh APBD dan setiap harinya melakukan pembersihan di areal pantai pada pagi, siang dan sore hari, namun jika volume sampah meningkat maka petugas tersebut membersihkan sampah hampir sepanjang waktu," tambahnya.