Ahad 02 Feb 2014 14:24 WIB

40 Tahun Berkarya, Erros Djarot Gelar Konser Maha Karya Musik Indonesia

Rep: cr01/ Red: Maman Sudiaman
Eros Djarot
Foto: dokrep
Eros Djarot

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Soegeng Waluyo Djarot atau yang lebih dikenal dengan nama Erros Djarot segera menggelar konser bertajuk "40 Tahun Erros Djarot Berkarya". Konser yang akan digelar Jumat (14/2) mendatang ini akan menampilkan karya-karya Djarot  mulai dari album “Barongs” (1975), “Manusia-Manusia” (1986), “Badai Pasti Berlalu” (1977), “Resesi” (1983), “Detik” (1997), “Pemilu” (2009).

40 tahun Erros Djarot Berkarya akan digelar di Plenary Hall Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta. Konser dimulai pukul 08.00 malam.

Dalam karyanya nanti, Djarot menggandeng Erwin Gutawa sebagai orchestrator, Jay Subyakto sebagai art director, dan Mira Lesmana sebagai penulis naskah. Djarot juga menggandeng musisi muda lainnya, seperti Iwan Fals, Glenn Fredly, Elfonda Mekel (Once), Berlian Hutauruk, Marcel Siahaan, Melly Goeslaw dan Bunga Citra Lestari.

Tiket konser dijual mulai dari Rp 500 ribu sampai Rp 3,5 juta. Dengan masing-masing kelas Bronze, Silver, Gold dan Platinum.

Sebagian hasil penjualan menurut Project Manager Promotor D.E.K, Hans Siregar, akan disumbangkan ke korban-korban banjir saat ini.

“Ini adalah bentuk dari rasa kemanusiaan dan empati kami sebagai sesama warga negara Indonesia untuk membantu para korban banjir.”

Erros Djarot mengawali karir bersama grup musik Barong. Setelah menyelesaikan studinya di London Internasional Film School, Djarot mulai terjun di dunia film. Lewat karya-karyanya Djarot berhasil menyabet berbagai penghargaan. Diantarnya Penata Musik Terbaik lewat film “Kawin Lari” karya Teguh Karya dan Sutradara Terbaik dalam film "Tjoet Nja' Dien.

Di balik semua itu, yang membuat Erros Djarot tetap fenomenal adalah karyanya dalam film “Badai Pasti Berlalu”, hasil adaptasi dari novel karya Marga T. Dalam film ini, Djarot juga menyandingkan dengan album berjudul sama yang meraih penjualan lebih dari sembilan juta kaset.  Hingga kini, lagu-lagu di album itu seperti “Pelangi”, “Merpati Putih”, atau “Angin Malam” masih dibawakan oleh musisi-musisi saat ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement