Rabu 29 Jan 2014 14:49 WIB

Burberry Janji Hapus Bahan Kimia Berbahaya di 2020

Rep: Indah Wulandari/ Red: Dewi Mardiani
Burberry
Burberry

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Merek pakaian mewah Inggris, Burberry, hari ini membuat komitmen kepada publik untuk menghapuskan penggunaan bahan-bahan kimia berbahaya dari rantai pasokannya per 1 Januari 2020.

Keputusan ini disampaikan setelah adanya tekanan publik selama dua minggu pada saluran sosial media mereka yang mencapai jutaan audiens. Selain itu, ada aksi protes oleh para aktivis di toko-toko Burberry dari Beijing, Jakarta, hingga Meksiko.

"Komitmen Burberry untuk menyingkirkan monster kecil berbahaya membuka bab baru dalam kisah fesyen yang bebas toksik. Burberry telah mendengarkan tuntutan pelanggan, bergabung dengan jajaran merek-merek yang bertindak atas nama orang tua di seluruh dunia, untuk menciptakan akhir yang bahagia bagi mimpi buruk beracun ini," ujar Juru kampanye Detox Greenpeace International, Ilze Smit.

Sebagai bagian dari komitmennya untuk menghilangkan semua bahan kimia berbahaya dari semua produk yang diproduksi dan dijual, prioritasnya jatuh kepada produk pakaian. Selain itu, selambat-lambatnya pada akhir Juni 2014, Burberry akan mulai mengungkapkan pembuangan bahan kimia dari pemasoknya di kawasan Selatan.

Per 1 Juli 2016, Burberry telah berkomitmen untuk menghilangkan semua bahan kimia per - dan poly - fluorinated dari rantai pasokannya.

Berita ini menyusul investigasi Greenpeace yang mengungkapkan adanya bahan kimia berbahaya, termasuk zat beracun yang mengganggu sistem hormon di dalam pakaian anak-anak yang dibuat oleh 12 merek, seperti Disney, Adidas, dan Primark.

Banyak dari bahan kimia ini sekarang tersebar luas di lingkungan, setelah dibuang bertahun-tahun lamanya ke saluran air dan sungai-sungai di seluruh dunia. Penyebaran itu terjadi, baik saat proses produksi pakaian ataupun saat dicuci setelah produk tersebut dibeli.

Langkah Burberry merupakan terobosan di sektor pakaian mewah dan peningkatkan standar untuk dikejar para pesaingnya. Dengan adanya Fashion Weeks beberapa saat lagi, merek-merek seperti Versace dan Louis Vuitton bisa saja tertinggal di belakang bila tidak juga berkomitmen untuk Detox," ujar Juru kampanye Detox Greenpeace Indonesia, Ahmad Ashov Birry, Rabu (29/1).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement