REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Presiden Venezuela Nicolas Maduro menyalahkan telenovela di televisi sebagai biang keladi kekerasan di negaranya. Dia mengatakan telenovela menyebarkan nilai-nilai negatif kepada generasi muda karena menggambarkan kekerasan, senjata dan narkoba sebagai hal yang glamor.
Sebelumnya, Maduro juga mengritik video game dan film Spiderman yang menyebarkan kekerasan. Senin malam, Wakil Presiden Jorge Arreaza bertemu dengan operator TV untuk membahas acara televisi prime time. Arreaza memperingatkan operator bisa saja melanggar UU 2004 mengenai tanggung jawab sosial pada program yang mereka tayangkan.
Belum jelas apakah pemerintah akan membatasi program tersebut atau memperketat aturan penayangan telenovela. Telenovela merupakan tayangan televisi populer di Amerika Latin.
Tekanan terhadap pemerintah untuk mengatasi kekerasan menguat setelah mantan Miss Venezuela Monica Spear dan mantan suaminya tewas ditembak perampok di depan anak perempuannya yang berusia lima tahun bulan lalu.
"Ini konyol, menyalahkan acara TV yang tayang satu atau dua jam atas kekerasan yang terjadi," ujar kreator sejumlah telenovela Alberto Barrera Tyszka, seperti dilansir AP, Selasa (21/1).
Menurutnya, seharusnya Maduro harus mencari akar permasalahan kekerasan. Briceno Leon yang lembaganya meneliti mengenai kekerasan di Venezuela mengatakan, kekerasan terjadi karena perdagangan senjata ilegal dan kurangnya penegakan hukum yang tegas bagi pelaku.
Dia memperkirakan lebih dari 24 ribu orang dibunuh di Venezuela tahun lalu. Rata-rata tingkat pembunuhan adalah 79 per 100 ribu penduduk.