REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Komputer sebentar lagi bisa memprediksi buku fiksi apa yang bisa menjadi best sellers.
Seperti dikutip voanews.com, Senin (20/1), para peneliti dari Stony Brook University di New York mengatakan mereka telah mengembangkan program komputer yang mempunyai tingkat akurasi sebesar 84 persen ketika diaplikasikan pada buku-buku yang sudah diterbitkan.
Dengan menganalisa secara statistik gaya literatur lebih dari 5.000 buku yang sudah diterbitkan dan mengidentifikasi unsur-unsur karakteristik, para peneliti menemukan buku-buku laris punya banyak kemiripan gaya.
Analisa tersebut menunjukkan bahwa dalam buku-buku terlaris, kata sambung seperti "dan" atau "tapi," lebih sering digunakan daripada dalam buku-buku yang kurang laris. Temuan lain menunjukkan bahwa para penulis bestsellers bergantung lebih pada kata benda dan kata sifat dalam mendeskripsikan cerita mereka, dan menggunakan lebih banyak kata kerja untuk mendeskripsikan pemikiran.
Beberapa agen literatur mengatakan penelitian tersebut tidak punya nilai praktis karena evaluasi hasil karya literatur melibatkan intuisi dan hubungan. Tapi lebih dari 20 editor menolak manuskrip pertama J.K. Rawlings tentang remaja laki-laki penyihir Harry Potter, yang sukses secara fenomenal di seluruh dunia.