REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pengusaha busana muslim Rumah Heksana, Hekso Wahyunung Surya merupakan salah seorang wanita yang sukses menjalani bisisnya sendiri. Ia mengatakan, setiap orang dapat menjalani bisnisnya sendiri.
"Tapi ada beberapa syarat yang harus dipenuhi," kata dia dalam seminar 'Membangun Sinergi Menuju Kemandirian Ekonomi Keluarga Dhuafa' dalam rangka memperingati Hari Ibu di Gedung Teatrikal Perpustakaan UIN Yogyakarta, Ahad (23/12) kemarin.
Beberapa syarat tersebut yakni memiliki kemauan yang kuat, mau mencoba, kreatif dan yang terpenting adalah mau belajar.
Bahkan ia mengatakan, berbisnis tidak melulu soal modal (uang). Seperti halnya ketika memulai usaha dulu, dia mengaku tak punya modal uang sama sekali, melainkan dengan modal keperccayaan.
"Saya menjadi marketing atau menjualkan baju milik teman saya," kata Hekso.
"Untuk memulai usaha harus dimulai dari yang anda sukai, berproseslah dari yang terkecil, beri nilai tambah dan cari keunikan bisnis," ujar dia.
Pengusaha Gudeg "Lies", Kristiana Sulastri sependapat dengan Hekso, bahwa modal utama dalam usaha bukanlah uang, tetapi sehat dan tidak malas.
Lies (panggilan akrab Kristiana Sulastri) mengaku, walaupun kini mempunyai 30 karyawan dan berpenghasilan mencapai Rp 10 juta tiap harinya, dia tetap memasak gudeg.
Setiap pagi Lies bangun pukul 03.00 dan sholat subuh dengan tepat waktu.
Di sela-sela kesibukannya, Lies yang juga Ketua PW Aisyiyah Yogyakarta ini masih meyempatkan diri memberi pelajaran keterampilan membuat sabun pada ibu rumah tangga yang ingin usaha sendiri.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
